Setiap 1 Jam Sebanyak 4 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan, PNKJ 2023: Yuk Beralih ke Transportasi Aktif!

Setiap 1 Jam Sebanyak 4 Orang Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan, PNKJ 2023: Yuk Beralih ke Transportasi Aktif!

JAKARTA, RADARTASIK.COM - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa setiap 1 jam sebanyak 3 sampai 4 orang meninggal dunia akibat kecelakaan.

Oleh karena itu, Kemenhub mengajak masyarakat untuk menggunakan transportasi massal seperti angkutan umum, sepeda, berjalan kaki, daripada menggunakan kendaraan pribadi.

Penggunaan transportasi massal bertujuan untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya dan mengurangi tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.

Untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas tersebut, Kemenhub menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2023 di Silang Monas, Jakarta yang akan berlangsung pada Sabtu 8 Juli 2023.

BACA JUGA:Jangan Kaget, Persib Resmi Lepas Mantan Bintang Persebaya Musim Ini, Ini Klub Pelabuhannya

Mengutip laman Kemenhub, Pekan Nasional Keselamatan Jalan 2023 mengusung tema We Demand Safe and Sustainable Mobility.

Program PNKJ 2023 bertujuan untuk memberikan edukasi masyarakat mengenai pentingnya keselamatan berlalu lintas dan penggunaan transportasi aktif.

Perlu diketahui, transportasi aktif adalah bagian dari transportasi berkelanjutan yang dapat menekan angka kecelakaan di jalan raya.

"Misalnya ketika kita naik angkutan umum, maka kita aktif untuk membeli tiket dan jalan ke halte. Di negara-negara maju sudah mengarah ke penggunaan transportasi aktif," ujar Sekretaris Dirjen Perhubungan Darat Amirulloh.

BACA JUGA:12 Tips Berkendara di Jalanan Berlubang Tanpa Perlu Rasa Cemas

Sementara itu, transportasi pasif merupakan kendaraan pribadi yang hanya duduk tanpa ada aktivitas aktif seperti membeli tiket.

Amirulloh menjelaskan program PNKJ 2023 diharapkan dapat mewujudkan transportasi berkelanjutan demi mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya.

Lebih lanjut, Amirulloh mengatakan program PNKJ menjadi seruan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya negara masing-masing.

Sumber: kemenhub