3 Sapi Kurban di Banjar Terjangkit Cacing Hati dan Antrakosis

3 Sapi Kurban di Banjar Terjangkit Cacing Hati dan Antrakosis

Tim Kesehatan Hewan DKPPP Kota Banjar memeriksa hewan kurban yang disembelih di RPH, Kamis 29 Juni 2023.-Istimewa-

3 Sapi Kurban di Banjar Terjangkit Cacing Hati dan Antrakosis

BANJAR, RADARTASIK.COM – Tim Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DKPPP) Kota Banjar sudah merekap data pemotongan hewan kurban pada Rabu dan Kamis 28-29 Juni 2023.

Kepala DKPPP Kota Banjar Yoyon Cuhyon melalui Kabid Peternakan Yadi Mulyadi mengatakan dari hasil rekap itu, tim mendapati sejumlah temuan pada hewan kurban.

”Hewan kurban jenis sapi yang di kurban Rabu 28 Juni kemarin ada 6 ekor sapi dan ditemukan 1 ekor terjangkit cacing hati di wilayah Banjar,” ucapnya pada Jumat 30 Juni 2023.

BACA JUGA: Polres Tasikmalaya Revitalisasi Makam Waliyullah Safarwadi Syekh Abdul Muhyi Pamijahan

Menurut dia, saat pemotongan hewan kurban pada Kamis 29 Juni 2023 ditemukan penyakit antrakosis dan pnemonia paru-paru di wilayah Kelurahan Banjar.

Tim juga menemukan cacing hati di satu ekor sapi yang disembelih di wilayah Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman.


Tim Kesehatan Hewan DKPPP Kota Banjar memeriksa hewan kurban yang disembelih di luar RPH, Kamis 29 Juni 2023.-Istimewa-

”Sejauh ini baru 3 ekor yang ditemukan cacing hati dan penyakit antrakosis dan pnemonia pada hewan kurban,” jelasnya.

Lanjut dia, jumlah hewan kurban yang telah dipotong sebanyak 122 ekor sapi, 24 kambing dan 48 domba di luar RPH (rumah potong hewan). Sedangkan di RPH hanya ada 10 ekor sapi.

BACA JUGA: Stasiun dengan Jalur KA Terbanyak Bukan di Jakarta Apalagi Tasikmalaya, Silakan Cek di Sini

Menurut dia, kebanyakan pemotongan hewan kurban dilakukan di luar RPH karena dianggap mudah dan tidak ribet saat dibawa sehingga langsung bisa dipotong setelah selesai salat Iduladha.

”Untuk hari ini (Jumat 30 Juni 2023) datanya belum direkap. Tim masih memantau di lapangan karena masih banyak yang sembelih hewan kurban,” ujarnya.

Meski didapati sejumlah temuan terhadap hewan kurban, namun masyarakat tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi dagingnya asal dicuci dengan bersih dan saat dimasak dengan suhu yang pas untuk menghilangkan bakteri dalam jeroan yang sudah terkontaminasi.

Sebagai informasi bahwa penyakit antrakosis adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh debu batu bara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: