Polres Banjar Ungkap Kasus TPPO, 3 Tersangka Berhasil Diamankan Modusnya Begini

Polres Banjar Ungkap Kasus TPPO, 3 Tersangka Berhasil Diamankan Modusnya Begini

Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo SH SIK MM didampingi Kasat Reskrim saat konferensi pers kasus TPPO dengan 3 tersangka berhasil diamankan, Rabu 14 Juni 2023. -Anto Sugiarto-radartasik.disway.id

BANJAR, RADARTASIK.COM - Satuan Reskrim (Satreskrim) Polres Banjar ungkap kasus TPPO (tindak pidana perdagangan orang).

Hal tersebut terungkap saat konferensi pers yang digelar di halaman Satreskrim Mapolres Banjar Rabu 14 Juni 2023 siang. 

Kapolres Banjar AKBP Bayu Catur Prabowo SH SIK MM mengatakan, Polres Banjar ungkap kasus TPPO berawal masuknya laporan masyarakat pada Selasa 6 Juni 2023 malam. 

Berbekal laporan tersebut, Satuan Reskrim Polres Banjar melakukan penyelidikan dan 3 tersangka berhasil diamankan. 

BACA JUGA:3000 Massa yang Akan Kepung Al Zaytun Zerro Orang Mekarjaya, Ini Penjelasan Kuwu

"Satu tersangka sebagai yang menawarkan, satu pengguna dan satu pemilik kosan. Korbannya anak di bawah umur yakni usia 16 berinisial RP dan 17 tahun berinisial PA," ucapnya saat konferensi pers. 

Kapolres menjelaskan, 3 tersangka berhasil diamankan dengan masing-masing berinisial MH selaku pengguna, AT selaku yang menawarkan dan KM pemilik kos. 

Modus para tersangka mencari korban yang usianya relatif muda alias anak di bawah umur. Korban kemudian ditawarkan kepada laki-laki hidung belang oleh pemilik kos. 

"Ada juga yang melalui aplikasi (michat) ditawarkan ke salah satu anak (korban) yang tinggal di kosan tersebut (milik KM) namun menolak, dan menawarkan ke anak (korban) yang lain," jelasnya.

BACA JUGA:IRIT Banget, Kuota Rekrutmen PPPK 2023 Kota Tasikmalaya Hanya Segini

Akhirnya kasus tersebut berhasil diungkap dan yang lebih mirisnya, para korban berlatar belakang dari anak putus sekolah. 

Kapolres juga mendapati pengakuan para korban bahwa mereka masih berkeinginan untuk sekolah. 

Dengan begitu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dengan harapan korban bisa kembali bersekolah dan bisa merubah kehidupannya.

"Orang tua dari korban telah meninggal, jadi yang bersangkutan ikut dengan neneknya atau uwaknya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: