Isu Penyakit Lato-Lato Tak Pengaruhi Penjualan Sapi di Tasikmalaya

Isu Penyakit Lato-Lato Tak Pengaruhi Penjualan Sapi di Tasikmalaya

Seorang pekerja peternakan sapi milik H Nandang Suryana di Kawalu, Kota Tasikmalaya sedang memberi pakan, Senin 12 Juni 2023. rezza rizaldi / radartasik.com--

Isu Penyakit Lato-Lato Tak Pengaruhi Penjualan Sapi di Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Penyakit Lumpy Skin Dease (LSD) atau di kalangan peternak dikenal dengan penyakit lato-lato, saat ini tengah menyebar luas di tanah air.

Tingginya penyebaran penyakit lato-lato ini tentunya membuat khawatir banyak pihak. Apalagi saat ini perayaan Hari Raya Idul Adha 2023 sebentar lagi.

Walaupun demikian, para penjual sapi di Kota Tasikmalaya mengaku usahanya tak terpengaruh dengan isuk penyakit lato-lato. Bahkan penjualannya tetap tinggi.

BACA JUGA:4 Titik Macet Rute Perjalanan Tasik–Jakarta via Jalur Darat, Termasuk Jalur ‘Horor’ Tanjakan Gentong

"Alhamdulillah tahun lalu ada PMK (penyakit mulut dan kuku, Red), sekarang meski ada isu penyakit lato-lato (LSD) tidak ada pengaruh. Karena di sini sanitasi kandang dan pola pakan, sangat diperhatikan," ujar Pengusaha Sapi asal Kawalu, H Nandang Suryana, Senin 12 Juni 2023.

"Bisa dilihat, meski ada sapi 200 ekor sapi di kandang saya tidak terasa bau. Karena sangat dijaga sanitasi kandangnya kang," sambungnya. 

Terang dia, tahun ini pihaknya menyetok 351 ekor sapi untuk Idul Adha. "Hingga hari ini sudah terjual sekitar 300-an ekor. Rata-rata pembelinya adalah pelanggan," terangnya.

Dibandingkan tahun lalu, tambah dia, ada kenaikan penjualan yang drastis. Sebab tahun lalu pasar tutup karena penyakit PMK, dan stok sapi pun terbatas. 

BACA JUGA:Polres Tasikmalaya Temukan Gudang Ribuan Miras di Singaparna

"Sekarang pasar kembali menggeliat, Alhamdulillah. Tahun lalu sapi saya hanya terjual 185 ekor. Sekarang sudah hampir dua kali lipat. Padahal masih dua pekan sebelum hari H Idul Adha," tambahnya.

Jelas dia, harga jual 1 ekor sapi saat ini memang ada kenaikan sekitar 10 persen dari tahun lalu. Harga per ekor sekarang mulai Rp 20 juta hingga Rp 70 juta.

"Pasarnya mayoritas ke Tasikmalaya, tapi ada juga ke Bandung. Jenis sapi di sini Madura, Limosin, dan lain-lain. Proses pengiriman sapi ke luar daerah kini lebih mudah. Karena SKKH bisa keluar," jelasnya. 

Tukas dia, walaupun sedang maraknya isu penyakit lato-lato, Nandang mengaku tak terlalu khawatir. Pasalnya, ia mengeklaim, selalu menjaga kandang agar tetap bersih. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: