Pecat Paolo Maldini, Carlo Ancelotti Menilai Gerry Cardinale Tak Memahami Tradisi dan Sejarah AC Milan

Pecat Paolo Maldini, Carlo Ancelotti Menilai Gerry Cardinale Tak Memahami Tradisi dan Sejarah AC Milan

Carlo Ancelotti -Tangkapan Layar Instagram @mrancelotti-

Pemecatan Paolo Maldini bisa menjadi akhir dinasti Maldini di AC Milan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun.

Dinasti Maldini di Milan diawali oleh Cesare pada 19 September 1954, bersama Rossoneri ayah Paolo Maldini ini meraih 4 gelar liga Serie A dan 1 Piala Champions Eropa.

Cesare merupakan sosok pemain elegan dengan kualitas teknik yang mumpuni dan bisa bermain sebagai libero, bek tengah ataupun bek kanan.

Pria kelahiran 5 Februari 1932 tersebut sangat dihormati kepemimpinan di lapangan yang membuatnya menjadi kapten AC Milan pada thu 1960-an.

Cesare mempunyai enam anak, tiga putra dan tiga putri dan salah satunya adalah Paolo Maldini yang menjadi legenda.

Paolo memiliki karir yang lebih sukses dibandingkan ayahnya dengan memenangkan 25 piala bersama AC Milan.

Sepanjang karirnya, Paolo telah membawa pulang tropi Liga Champions UEFA sebanyak 5 kali, Serie A sebanyak 7 kali dan Piala Italia 1 kali,

Bek legendaris ini juga memenangkan 5 kali Piala Super Italia, 4 kali Piala Super UEFA, 2 kali Piala Interkontinental dan 1 kali Piala Dunia Antarklub FIFA.

Pasca pemecatan Paolo oleh pemilik AC Milan, generasi Maldini terancam terputus karena putranya Daniel tidak memilki kualitas sebaik ayah dan kakeknya.

Daniel Maldini yang berusia 21 tahun merupakan putra kedua dari Paolo Maldini  yang menjadi menjadi generasi ketiga yang tampil untuk AC Milan.

Kakaknya, Christian Maldini juga bermain untuk tim junior Milan dan kemudian bermain secara profesional di level liga yang lebih rendah.

Namun, Daniel Maldini kesulitan menembus skuad utama musim lalu dan kemudian dipinjamkan ke Spezia untuk menambah jam terbang.

Surat kabar Italia La Gazzetta dello Sport mengenang wawancara yang dilakukan Daniel Maldini saat memutuskan meninggalkan AC Milanmusim lalu.

“Itu adalah waktu yang tepat. Yang terpenting, saya sedih meninggalkan grup yang cantik, muda, dan antusias,” kata Danie Maldini dikutip dari SempreMilan. 

“Semua orang yang bekerja di Milanello membuat Anda merasa di rumah setiap hari,” akunya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: