Kapan Selesai Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat?

Kapan Selesai Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat?

MEDAN, RADARTASIK.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memasang target kapan selesai Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.

Kini Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah mempercepat pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat di Sumatera Utara.

Karena, kehadiran jalan tol sepanjang total 143,25 km optimis akan meningkatkan konektivitas di Sumatera Utara.

BACA JUGA: RESMI Tinggalkan Persib, Rachmat Irianto-Ricky Kambuaya Kembali ke Surabaya, Ini Alasan Resminya

Selain itu, jalan tol ini mempermudah akses wisatawan, khususnya dari Kota Medan menuju Destinasti Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba dan Pelabuhan Kuala Tanjung.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan Jalan Tol Tebing Tinggi – Indrapura – Kisaran dan ruas tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.

Jalan tol ini menghubungkan Tebing Tinggi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung sehingga dapat mendukung pengembangan kawasan industri dan wisata di Sumatera Utara.

Tol Tebing Tinggi – Indrapura – Kisaran adalah bagian dari backbone jalan logistik, jalan utama di samping jalan-jalan lintas Trans Sumatera yang sudah dibangun sebelumnya.

BACA JUGA: Nih, Profil Penyerang Baru Persib Alumni Inggris Asli Bandung, Jadi Saingan David da Silva dan Ciro Alves

”Jadi selain kita membangun jalan backbone sebagai jalan logistik, kita juga bangun feedernya,” ujar Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan ini.

”Feeder pertama dari Indrapura ke Kuala Tanjung, feeder kedua dari Tebing Tinggi ke arah pariwisata Parapat,” kata dia saat meninjau Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat.

Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat terbagi menjadi 6 seksi dengan nilai investasi Rp13,4 triliun.

Seksi 1 – 4 dikerjakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan PT Waskita Karya untuk seksi 2 dan 3 serta PT Hutama Karya untuk seksi 1 dan 4. Sedangkan untuk seksi 5 dan 6 menjadi porsi pemerintah.

Sumber: