Jose Mourinho Anggap Pengurangan 10 poin Juventus Seperti Lelucon: ‘Saya Minta Maaf untuk Allegri dan Pemain'

Jose Mourinho Anggap Pengurangan 10 poin Juventus Seperti Lelucon: ‘Saya Minta Maaf untuk Allegri dan Pemain'

Jose Mourinho -Tangkapan Layar Instagram @officiallasroma -

RADARTASIK.COM - Jose Mourinho anggap pengurangan 10 poin Juventus seperti lelucon karena diputuskan menjelang laga Nyonya Tua menghadi Empoli.

Hasilnya, mental pemain Juventus hancur dan mereka kalah telak 4-1 dari Empoli yang membuat pelatih Max Allegri sangat marah.

“Tentu saja, itu adalah situasi yang aneh bahwa hukuman itu datang 10 menit sebelum kami pergi ke sana,” kata Allegri kepada DAZN. 

“Kami kebobolan pada peluang mencetak gol pertama mereka, lalu kebobolan lagi. Kami memiliki peluang untuk memperkecil jarak, tetapi tidak memanfaatkannya,” sesalnya.

BACA JUGA:KODE Persib Datangkan Playmaker Tercium Bobotoh, Fiks Luis Milla Ubah Formasi Persib Musim Depan

Keputusan FIGG yang menjatuhkan keputusan hanya beberapa menit sebelum laga di Stadio Castellani mendapat tanggapan dari Jose Mourinho.

The Special tampaknya tidak senang dengan hasil Pengadilan Banding FIGC dan memberikan simpatinya untuk Juventus.

“Ini lelucon untuk mengetahui ini dengan dua pertandingan tersisa,” ucap Murinho.

Ia merasa Allegri dan para pemain Juventus tidak pantas mendapat hukuman atas perbuatan para petinggi klub.

“Bagi kami dan semua orang, bahkan untuk Juventus. Pendekatan kami akan berbeda jika kami tahu pegurang poin ini sebelum pertandingan melawan Monza dan Bologna. Saya minta maaf untuk Allegri dan para pemainnya, sesuatu berubah untuk musim ini,” ujarnya.

BACA JUGA:HP Baru Lagi Nih, Harganya Hanya Rp3 Jutaan, RAM 8 GB, Kamera Bagus, Spek Sangat Apik

“Saya minta maaf untuk para profesional yang bekerja seperti saya karena mereka membayar kesalahan yang dilakukan direktur dan mungkin klub,” tuturnya.

Mourinho kemudian memastikan targetnya bersama Giallorossi adalah mencapai final Liga Europa setelah ditahan imbang Salernitana 2-2 yang membuat peluang AS Roma finis empat besar di Serie A semakin tertutup.

 “Satu-satunya hal yang saya perjuangkan adalah Final. Ada pelatih, pemain, klub yang hanya memainkan satu Final Eropa dalam hidup mereka dan merasa beruntung,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber