Andriy Shevchenko: Derby Milan Sangat Menyentuh Hati, Karena Tidak Pernah Ada Kebencian

Andriy Shevchenko: Derby Milan Sangat Menyentuh Hati, Karena Tidak Pernah Ada Kebencian

Andriy Shevchenko-Tangkapan Layar Instagram Andriy Shevchenko-

RADARTASIK.COM - Andriy Shevchenko mengaku “Derby Milan sangat menyentuh hati, karena tidak pernah ada kebencian” jelang Derby della Madonnina di semifinal Liga Champions.

Mantan striker AC Milan Andriy Shevchenko menjadi salah satu pemain Rossoneri ketika mengalahkan Nerazzurri di semi final Liga Champions 2003 lewat aturan gol tandang.

Saat itu, AC Milan bermain imbang 0-0 di San Siro dan berhasil menahan Inter 1-1 di Giuseppe Meazza dan lolos ke babak final menghadapi Juventus.

Milan akhirnya menjadi juara Liga Champions melalui adu penalti 3-2 dimana Andriy Shevchenko yang menjadi penendang terakhir sukses membobol gawang Gianluigi Buffon.

BACA JUGA:Sudah Resmi Edo Febriansyah Gabung Persib dari Rans Nusantara FC, Ini Profil Lengkapnya, Cek di Sini

BACA JUGA:Perusahaan Bus dari Tasik Punya Tarif Baru Nih, Berlaku Per Tanggal 2 Mei 2023 Cek Rute Mana Saja

Jelang Derby della Madonnina di semifinal Liga Champions yang akan berlangsung pada pada hari Kamis 11 Mei pukul 02.00 WIB di San Siro, Sheva mengenang rasanya menghadapi Inter Milan di Eropa.

 “Ada ketegangan yang luar biasa, antisipasi yang besar, tetapi di atas segalanya semangat,” kata Shevchenko kepada La Gazzetta Dello Sport.

“Derby Milan sangat menyentuh hati, karena tidak pernah ada kebencian,” akunya dikutip dari SempeMilan.

Shevchenko juga mengenang bagaimana ia tidak bisa tidur menghadapi Derby della Madonnina di Eropa saat itu.

BACA JUGA:AC Milan vs Inter Milan: Capello Sebut Inter Lebih Kuat , Tetapi Milan Memiliki Lebih Banyak Imajinasi

BACA JUGA:Jose Mourinho Tertawakan Rumor PSG: 'Saya Sangat Senang di Italia, Ini Membantu Saya untuk Merasa Baik'

“Saya juga ingat bahwa terutama dalam dua-tiga hari menjelang pertandingan, sulit untuk tertidur, dan kemudian kami berbagi kegembiraan satu sama lain,” tuturnya. 

“Tapi begitu Anda memasuki San Siro, semuanya berakhir dan Anda fokus pada apa yang harus Anda lakukan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sempremilan