Nasib Mahasiswa STMIK Tasikmalaya Terancam Terlambat Pindah Kampus, Bila Data DIKTI Tidak Segera Diupdate
Sejumlah mahasiswa STMIK Tasikmalaya saat beraudiensi bersama Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya.-Foto:dok radrtasik.disway.id-
KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Nasib mahasiswa STMIK Tasikmlaya terancam terlambat pinda kampus bila data DIKTI tidak segera diupdate.
Hal ini terungkap pada saat pertemuan dengan Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.
Salah seorang perwakilan dari STMIK DCI Tasikmalaya, sebagai salah satu kampus yang akan jadi tempat pemindahan mahasiswa, menyampaikan bila saat ini proses pembelajar di kampusnya sudah masuk pada minggu ke-5 sehingga sebentar lagi akan dilaksanakan ujian tengah semester (UTS).
“Perhitungan kami sekarang pembelajaran sudah masuk minggu ke Iima dan sebentar lagi setelah Idul Fitri kita akan melaksanakan ujian tengah semester,“ ungkap Andri Sukma perwakilan dari STMIK DCI Tasikmalaya.
BACA JUGA:Salut, Ketua Sanggar Gilang Sunda Nagari Kota Banjar Berlapang Dada Soal Kasus Kebakaran
Andri juga menyampaikan bila proses konversi nilai akan melihat pada data legal yang terdata di DIKTI. Bila di DIKTI mahasiswa ada pada semester tiga, maka yang akan dikonversikan pun nilai sampai dengan semester tiga.
Namun bila dan DIKTI ada di semester 3 kemudian ternyata mahasiswa telah belajar di semester 6, maka pihak STMIK DCI Tasikmalaya meminta pada pihak kampus STMIK Tasikmalaya untuk segera berkirim surat ke LLDIKTI serta melakukan update data mahasiswa.
Sejumlah mahasiswa pun saat ini merasa ga Anang, pasalnya mereka harus bisa memilih perguruan tinggi mana yang akan jadi pindahan untuk melanjutkan perkulihan mereka.
Ada beberapa hal yang membuat para mahasiswa gamang yaitu biaya konversi nilai juga akreditasi kampus yang akan dituju.
BACA JUGA:Kue Pancong dan Kue Pukis Serupa Tapi Tak Sama
Sementara itu wakil dari orang tua mahasiwwa juga menyampaikan bahwa pihak orang tua meminta agar kampus memberikan kebebasan kepada mahasiswa dan orang tua untuk memilih, kampus baru mana yang akan mereka pilih.
“Jadi kami ingin mahasiswa memilih tidak ditetukan oleh pihak STMIK Tasikmalaya, misalkan mahasiswa A ke kampus A, mahasiswa B ke kampus B. Tapi minta diberikan kebebasan untuk memilih kampus yang tentunya satu rumpun dengan kampus yang saat ini,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: