Mengenal Eyang Saju Tokoh Penyebar Agama Islam di Pangandaran

Mengenal Eyang Saju Tokoh Penyebar Agama Islam di Pangandaran

Lokasi makam penyebar Islam di Pangandaran, Eyang Saju atau Kalincir Putih.-Deni Nurdiansah/radartasik.disway.id-radartasik.disway.id

PANGANDARAN, RADARTASIK.COM - Jejak sejarah penyebaran agama Islam di PANGANDARAN tak bisa lepas dari sosok Eyang Saju (Kalincir Putih). Salah satu penyebar agama Islam di Kabupaten PANGANDARAN ini makamnya berada di Dusun Karangpetir Desa Cintakarya Kecamatan Parigi.

Eyang Saju (Kalincir Putih) merupakan tokoh penyebar agama Islam kerajaan Mataram yang datang ke pangandaran pada tahun 1680.

”Saat itu, Mataram dikuasai oleh Amangkurat II. Saat itu dalam cengkraman Belanda. Lalu para ulama banyak yang hijrah ke Jawa Barat, salah satunya ke Pangandaran,” ungkap Ali Aziz (75) salah satu keturunan Eyang Saju, Jumat (23/3/2023).

Eyang Saju menikah dengan orang yang bermukim di Dusun Karangpetir. ”Menikah dengan perempuan yang namanya Eyang Surtikah,” jelasnya.

BACA JUGA: RESMI Gabung Persib, Mantan Timnas Brasil U-20 Ucapkan Janji yang Membuat Bobotoh Terharu

BACA JUGA: BESOK Tiket KA Harga Murah Mulai Dijual, Cek Jadwal dan Rute Kelas Ekonomi Hingga Eksekutif Satu Harga

Pernikahannya dengan Eyang Surtikah memiliki tiga anak dari pernikahannya dengan Eyang Surtikah. Namun dari tiga anaknya tidak memiliki keturunan.

”Lalu menikah lagi dengan perempuan lain, bernama Eyang Anom atau Sadur. Kini keturunanya ada di Cintaratu, Parigi dan Cibenda, salah satunya saya,” ujarnya.

Salah satu keturunannya KH AH Suja’i dari garis keturunan istri kedua inilah ada yang menjadi ulama dan mendirikan Pondok Pesantren Asy-Syujaa’iyyah di Cintaratu.

Ia mengaku sebagai keturunan KH Abdul Aziz yang merupakan anak dari KH AH Suja’i. ”Jadi saya ini meyebutnya kakek ke Eyang Suja’i dan saya cicit dari eyang Saju,” ungkapnya.

BACA JUGA: CATATAN Gol, Assist dan Harga Transfer Mantan Timnas Brasil U-20 Usai Gabung Persib

BACA JUGA: Alumni STMIK Tasikmalaya Angkat Bicara, Minta Pihak Kampus dan Yayasan Lebih Transfaran

Pesantren keturunan Eyang Saju menjadi salah satu pesantren tertua yang ada di Kabupaten Pangandaran. ”Yang paling tua itu Bani Husen di Pangandaran, kemudian Kalangsari di Cijulang dan Asy-Syujaa’iyyah di Parigi,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: