Tokoh Adat Kampung Dumaring Melihat Pengembangan Desa Wisata di Hutan Adat Wonosadi

Tokoh Adat Kampung Dumaring Melihat Pengembangan Desa Wisata di Hutan Adat Wonosadi

Tokoh Adat Kampung Dumaring, Muhammad Asri bersama tokoh adat desa wisata Hutan Adat Wonosadi.-Tiko Heryanto-radartasik.disway.id

Di dalam hutan disuguhkan berbagai satwa dan tanaman liar. Bahkan satwa langka dan dilindungi spesies burung ada di dalam ekosistem hutan adat. Seperti burung elang brontok, kutilang, kepodang, cucak rowo, pentet, termasuk burung anis merah.

BACA JUGA:Mau INSENTIF Kartu Prakerja Cair? Yuk Lakukan Ini!

Selain spesies burung, binatang lain baik yang asli dari hutan Wonosadi maupun didatangkan seperti kera ekor panjang, berbagai macam ular, musang dan landak, juga ada. 

Segudang kekayaan ekosistem Hutan Adat Wonosadi ini tidak lepas dari ikhtiar kuat masyarakat setempat dalam melestarikan hutan. Sikap kritis dari masyarakat setempat kian tumbuh. 

Terlebih Gerakan Sadar Wisata diwujudkan melalui hadirnya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi aktor penggerak kepariwisataan Hutan Adat Wonosadi.

Pokdarwis yang didalamnya para pelaku kepariwisataan memiliki kepedulian dan tanggung jawab kuat. Pokdarwis juga melakukan pengembangan kepariwisataan yang sandarkan atas potensi lokal.

BACA JUGA:Waspada Kosmetik Share in Jar, Termasuk Kategori Produk Ilegal 

Berkaca dari sikap masyarakat sekitar Hutan Adat Wonosadi, cukup membakar semangat para tokoh Desa Dumaring. Mereka bahkan sudah siap bertransformasi baik sosial, budaya dalam meningkatkan ekonomi desa. 

Andre, selaku Ketua LPHD (Lembaga Pengelola Hutan Desa) Dumaring, dalam kesempatan diskusi menyampaikan, tiap daerah atau desa perlu mencermati potensi yang dimiliki. 

Dia menyadari, untuk mengembangkan desa agar memberikan nilai manfaat serta menghasilkan produktivitas yang tinggi, butuh usaha dan kekompakan.

“Pangkalnya adalah kekompakan yah pak? Kami melihat, masyarakat di sini punya kesepakatan bersama. Ini yang harus kami tiru,” ulasnya yang disampaikan kepada tokoh adat dan tokoh masyarakat pengelola Hutan Adat Wonosadi.

BACA JUGA:SDN 1 Cilangkap Tasikmalaya Makin BERPRESTASI, Unggul Dalam Berbagai Bidang Akademik dan Non-Akademik 

Mengakhiri kunjungan, Kepala Tokoh Adat  Dumaring, Asri, tampil menari sekadar mencairkan suasana. Tanpa dikomando, ketika alat musik tabuh bambu --menyerupai kendang-- dimaikan, Bapak Adat –begitu akrab dipanggil--, langsung melenggak-lenggok menari khas suku dayak. 

Pembangunan wisata alam yang telah berjalan di Desa Dumaring kini kian menguat. Tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Dumaring bakal memperkokoh pemanfaatan jasa lingkungan (jasling).

 Sekadar diketahui, sudah tiga tahun terakhir ini, seluruh program di Desa atau Kampung Dumaring merupakan buah karya kolaborasi Pemerintah Kampung Dumaring, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Berau Pantai dan program kerja sama konservasi Aksenta dengan Belantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: