Bukti Gelar Liga Champions Tidak Bisa Dibeli, PSG Habiskan 21 Triliun untuk Transfer Pemain dan Tak Pernah Jua

Bukti Gelar Liga Champions Tidak Bisa Dibeli, PSG Habiskan 21 Triliun untuk Transfer Pemain dan Tak Pernah Jua

Lionel Messi gagal menaklukkan Bayern Munchen di kandangnya-Tangkapan Layar Instagram @fcbayern-

RADARTASIK.COM - Bukti gelar Liga Champions tidak bisa dibeli dicontohkan PSG yang habiskan 1.400.000 juta dolar (sekitar Rp 21 triliun) untuk biaya transfer pemain selama 10 tahun dan tak pernah menjadi juara.

Nilai sebesar itu belum ditambahkan dengan gaji yang harus dikeluarkan oleh PSG yang nilainya mencapai 629 juta dolar (sekitar Rp 9,7 triluin), menurut laporan L'Equipe dikutip dari media Spanyol, Marca.

Jumlah tersebut belum termasuk bonus yang tak terhitung jumlahnya yang dibayarkan kepada pemain dan agennya saat ditransfer atau memperpanjang kontrak.

Ironisnya, dengan dana sebesar itu, PSG tersingkir di babak 16 besar oleh Bayern Munchen yang pernah mengalhkan mereka di final Liga Champions musim 2019/20.

BACA JUGA:BURUAN! Wuling Tawarkan Promo Spesial di GJAW 2023

Jutaaan dolar yang telah diinvestasikan oleh Paris Saint-Germain untuk membangun tim yang dapat bersaing di Liga Champions ternyata belum cukup, bukti sejarah dan tradisi juga berperan penting di kompetisi ini.

Bintang-bintang besar telah bergabung dengan raksasa Perancis ini dan ada banyak perubahan di bangku cadangan, sayangnya itu masih belum berhasil.

Uang dan nama besar ternyata tidak identik membuat tim bertabur bintang ini tampil kompetitif di Liga Champions.

Skuad mewah PSG tersingkir di babak 16 besar meski memiliki dua bintang final Piala Dunia dalam diri Lionel Messi dan Kylian Mbappe.

BACA JUGA:Suzuki Umumkan Harga Resmi Grand Vitara, Warna Beda Bisa Beda Harga

Pemain top lainnya seperti Neymar, Sergio Ramos, Marquinhos, Achraf Hakimi, Gianluigi Donnarumma, Marco Verratti, Presnel Kimpembe dan Vithina tak mampu membawa mental juara ke dalam klub.

Kekalahan dari Bayern juga membuat masa depan yang sulit bagi Christophe Galtier dan direktur olahraga Luis Campos 

Galtier tiba di Paris musim panas lalu dengan ide menciptakan PSG baru dan beru berhasil mengeluarkan performa Lionel Messi.

Sedangkan Luis Campos datang pada Juni 2022 setelah sukses menjadi penasihat olahraga Celta Vigo. Tapi masa depannya jelas dinilai dari hasil petualangan PSG di Eropa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Marca