Thiago Motta Bisa Gantikan Simone Inzaghi di Inter Milan

Thiago Motta Bisa Gantikan Simone Inzaghi di Inter Milan

simone Inzaghi-Tangkapan Layar Instagram -

RADARTASIK.COM – Pelatih Bologna, Thiago Motta bisa menggantikan Simone Inzaghi di Inter Milan jika Nerazzurri gagal memenuhi target minimun lolos ke Liga Champions musim depan.

Thiago Motta merupakan mantan pemain yang pernah membela Inter Milan di Serie A, dan saat ini dikabarkan muncul sebagi kandidat potensial pelatih berikutnya.

La Repubblica melaporkan bahwa pelatih berusia 40 tahun itu masuk dalam daftar pilihan Nerazzurri untuk masa depan apalagi kontraknya dengan Bologna akan berakhir di bulan Juni 2024.

Motta tampil mengesankan sebagai pelatih Bologna musim ini, termasuk mengagalkan peluang Inter Milan meraih scudetto musim lalu.

BACA JUGA:Beppe Marotta: Lukaku Ingin Bertahan di Inter Milan Tapi Akan Kembali Ke Chelsea

Yang terbaru, Thiago Motta kembali mengalahkan Simone Inzaghi yang membuat peluang Inter Milan mengejar Napoli di puncak klasemen semakin mustahil.

Mengingat Motta pernah bermain untuk Inter Milan dan Paris Saint-Germain, pria berusia 40 tahun telah muncul sebagai kandidat calon pelatih masa depan untuk kedua klub tersebut.

Namun, Motta mengaku tidak memiliki rencana untuk segera bergabung dengan PSG dan fokus pada posisinya saat ini yang membuka peluang Inter Milan untuk merekrutnya.

Saat ini Inter Milan  tidak berpikir untuk segera mengganti pelatih dari Simone Inzaghi, tetapi mereka bisa mengincar Thiago Motta dari Bologna sebagai opsi untuk masa depan.

BACA JUGA:Belajar Atur Keuangan Sejak Dini Yuk, Hindari HEDONIC TREADMIL

Sementara itu, Beppe Marotta, CEO Inter Milan menegaskan masih percaya pada sang pelatih.

Namun, ia meminta Simone Inzaghi mangatasi masalah Inter Milan yang selalu meraih hasil buruk menghadapi tim papan bawah di Serie A.

“Jalur yang kami lalui dalam beberapa tahun terakhir memuaskan, tetapi pelatih dan tim harus berbuat lebih banyak untuk menyelesaikan masalah ketidakkonsistenan,” ucap Marotta dikutip dari Sempreinter.

“Kami, sebagai klub, selalu siap untuk mendukung mereka, tetapi pada akhirnya tergantung pada mereka untuk menemukan solusi dengan berbicara dan berkonfrontasi satu sama lain dalam latihan,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: sempreinter