Talegong Ditunjuk Menjadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Kabupaten Garut
Salah satu lokasi yang akan dijadikan lokasi untuk para kafilah MTQ XLIV Tingkat Kabupaten Garut Tahun 2023.-Istimewa-radartasik.disway.id
GARUT, RADARTASIK.COM – Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) XLIV Tingkat Kabupaten Garut akan dilaksanakan tahun ini. Kecamatan Talegong menjadi calon tuan rumah penyelenggaraan tahunan MTQ tingkat kabupaten tersebut.
Sinyal menjadi tuan rumah muncul saat Bupati Garut H Rudy Gunawan memimpin apel pagi gabungan, Senin lalu di Lapang Setda Kabupaten Garut.
Bupati melontarkan bahwa Kecamatan Talegong ditunjuk menjadi salah satu daerah yang akan menjadi tuan rumah MTQ XLIV Tahun 2023 Tingkat Kabupaten Garut pada Juli.
Camat Talegong Muhammad Badar Hamid menyambut baik ditunjuknya Kecamatan Talegong sebagai tuan rumah MTQ tahun ini. Dia menilai penunjukan tersebut merupakan sebuah penghormatan.
“Tentunya kami masyarakat Talegong sangat merasa terhormat bahwa Kecamatan Talegong ditunjuk oleh bapak bupati untuk menjadi tuan rumah MTQ Tahun 2023,” ujar Badar, Rabu (22/2/2023).
BACA JUGA:PPPK Guru di Garut Berkomitmen Tunaikan Zakat di Baznas
Ia akan melakukan upaya-upaya agar harapan dan kepercayaan bupati Garut bisa dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. “Sehingga seluruh peserta yang hadir bisa merasakan kepuasan hadir di Kecamatan Talegong,” ungkapnya.
Badar menyebut, sebenarnya telah menyiapkan beberapa tempat bila nantinya dipercaya menjadi tuan rumah. Di antaranya Alun-Alun Talegong dengan Masjid Besar Talegong sebagai mimbar utama untuk perhelatan nanti.
Selain itu, lanjut Badar, pihaknya menyiapkan 12 lokasi majelis yang akan dijadikan lokasi perlombaan dan tersebar di dua desa di Kecamatan Talegong yakni Desa Sukalaksana dan Desa Sukamulya.
“Kami menyiapkan beberapa tempat pemondokan mulai dari untuk VVIP, dewan hakim, kesekretariatan, ruang transit, hingga pemondokan bagi kafilah yang akan bertanding di MTQ XLIV Tahun 2023 Kabupaten Garut,” jelasnya.
BACA JUGA:Dua Tahun Sawah di Padaherang Pangandaran Terendam Banjir
Guna menyukseskan acara tersebut, pihaknya telah melakukan identifikasi, salah satunya terkait masalah hujan dan rawan bencana. “Solusinya yakni pelaksanaan MTQ dilaksanakan di bulan Juli, karena di bulan tersebut relatif aman,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, MTQ bukanlah semata milik wilayah maju atau perkotaan dengan segala fasilitas penunjang yang serba lengkap, karena syiar agama hak bagi seluruh umat Islam, dan itu milik semua yang di dadanya terpatri dua kalimat syahadat.
Badar menuturkan, gelaran MTQ juga bisa dilaksanakan di pedesaan, di wilayah terluar suatu wilayah karena MTQ adalah sebuah momentum untuk membangkitkan kecintaan terhadap Al-Quran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: