Sementara Dinonaktifkan! Oknum Dosen Unsil Kota Tasik Diduga Cabuli Mahasiswi Perwakilan Jerman
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsil, Dr Gumilar Mulya Drs MPd (tengah) memberikan penjelasan terkait dugaan pencabulan di lingkungan kampus yang dilakukan oknum dosen terhadap mahasiswi, Rabu 08 Februari 2023.- Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Kasus dugaan pencabulan secara verbal dan non verbal terjadi di lingkungan Universitas Siliwangi/ Unsil Kota Tasik. Pelakunya seorang oknum dosen Unsil berinisial EDH, diduga cabuli mahasiswi perwakilan Jerman di lingkungan kampus.
Oknum dosen yang mengajar di Fakultas Ekonomi itu, kini telah dinonaktifkan selama 30 hari mulai 03 Februari 2023 hingga 16 Maret 2023 terkait dugaan tindak kekerasan seksual tersebut.
Hal itu dibenarkan Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsil, Dr Gumilar Mulya Drs MPd yang ditemui di kampus didampingi Kabiro Umum Unsil, Nana Sudjana dan Humas Unsil, Dedi Hartadi.
Menurut Gumilar, kasus dugaan pencabulan itu terungkap saat para korbannya yaitu mahasiswi melaporkan apa yang dialaminya ke Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsil.
BACA JUGA:AJAIB, Luis Milla Bangkitkan Permainan 7 Pemain Persib Ini: Awalnya Terpuruk, Kini Idola Bobotoh
"Memang benar ada indikasi terjadinya kekerasan seksual. Satgas sudah bergerak menampung dari para korban yang pernah dilecehkan dan diinvestigasi," ujarnya, Rabu 08 Februari 2023.
"Setelah laporan lengkap didukung dengan bukti, baik pengakuan dan rekaman CCTV, maka Satgas melaporkan temuannya itu ke Rektor. Kemudian Rektor melaporkan ke Kemendikbud Ristek," sambungnya.
Saat ini, terang dia, supaya investigasi yang dilakukan oleh Satgas PPKS lebih tenang, oknum dosen Unsil ini sementara dinonaktifkan sambil menunggu hasil investigasi.
"Jika hasilnya tidak terbukti, maka kami wajib merehabilitasi. Tapi jika terbukti yang memutuskan adalah dari Kemendikbud Ristek. Masa investigasi kita 30 hari sejak laporan masuk ke Satgas. Laporan secara resmi masuk ke Satgas terakhir pada 30 Januari 2023," terangnya.
BACA JUGA:Setelah Kepergian Mala, Panggilan Indosiar Pindah Jadwal Tayang Tanggal 8 Februari 2023
Dia menambahkan, berdasarkan informasi Satgas PPKS korbanya lebih dari 1 orang. Bentuk-bentuk pelecehan verbal dan non verbal. Namun dia tak bisa menyampaikan secara detil.
"Sudah ada beberapa pengaduan. Kenapa kami berani melaporkan ke Kemendikbud Ristek karena ada buktinya. Kita sama-sama mendukung Undang-Undang dan Peremendikbud bahwa di mana pun termasuk di dalam kampus, yang namanya kekerasan seksual harus diberantas," tambahnya.
Dia mengakui, salah seorang korbannya yang telah melapor adalah seorang mahasiswi Indonesia yang sedang di Jerman, kebetulan dipercaya pemerintah Jerman.
"Dia menjadi diaspora bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Unsil. Dia bertugas di sini sampai minggu depan. Dia menjadi korban terakhir yang lapor. CCTV merekam apa yang dialaminya," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: