Knock At The Cabin: Penampilan Drastis Dave Bautista dari Pegulat Menjadi Aktor Besar

RADARTASIK.COM – Salah satu yang membuat Knock At The Cabin memuncaki dafta box office pekan ini adalah penampilan drastis Dave Bautista dari pegulat menjadi aktor besar.

Dave Bautista tampil memukau membuat film M. Night Shyamalan menghadirkan ketegangan sejak awal sampai akhir karena tidak pernah tahu apa yang akan muncul berikutnya. 

Mungkin anak kecil yang melihat hantu atau tanaman hias yang ingin membunuhmu.

Shyamalan membuktikan dirinya adalah sutradara papan atas setelah Knock At The Cabin mendapat 4 bintang di bioskop,  berdasarkan novel horor provokatif 2018 karya Paul Tremblay “The Cabin at the End of the World,”. 

BACA JUGA:Sarapan Pagi Makan Sorabi Mantul Juga Bisa Lho, Minumnya Pilih Teh Tawar atau Kopi Pahit

Berpusat pada keluarga yang harus membuat keputusan yang paling mengerikan untuk menyeamatkan dunia, penonton Knock At The Cabin akan terbenam dalam situasi yang membingungkan.

Penampilan dramatis Dave Bautista, menunjukkan ia bisa berubah dari seorang pegulat menjadi aktor besar yang sangat berbakat.

Dikutip dari USA Today, cerita di awali saat Wen yang berusia delapan tahun (pendatang baru Kristen Cui) sedang berlibur di kabin terpencil Pennsylvania bersama ayah angkatnya, Eric (Jonathan Groff) dan Andrew (Ben Aldridge) ketika seorang pria bernama Leonard (Bautista) mendekatinya di hutan. 

Leonard yang bertubuh raksasa mempunyai hati yang lembut, membantu Wen menangkap belalang dan mengatakan dia perlu berbicara dengan orang tuanya. 

BACA JUGA:Dipredikasi Raih Rp 218 Miliar di Akhir Pekan, Knock At The Cabin Siap Tenggelamkan Avatar 2

Tak lama kemudian, Leonard mengetuk pintu kabin dan dia serta kelompoknya, Redmond (Rupert Grint), Adriane (Abby Quinn) dan Sabrina (Nikki Amuka-Bird) menyandera keluarga Wen dan bersikeras bahwa mereka tidak ingin menyakiti siapa pun. 

Mereka datang dengan tugas menghentikan kiamat, Leonard memberi tahu Eric dan Andrew bahwa keluarga harus mengorbankan salah satu keluarganya demi kemanusiaan, jika mereka tidak melakukannya, akan menjadi akhir dunia.

Kedua ayah itu secara alami menganggap penyanderaan ini karena mereka gay daripada tentang mencegah terjadinya kiamat.

Ketika Andrew mengenali salah satu penyandera, cerita berjalan dan hal-hal aneh mulai terjadi di luar kemampuan mereka, beberapa karakter di kedua sisi mulai mengubah pandangan mereka tentang situasi tersebut.

Sumber: usa today