WASPADA! Dugaan Percobaan Penculikan Siswa SD Terjadi di Ciamis

WASPADA! Dugaan Percobaan Penculikan Siswa SD Terjadi di Ciamis

Kepala SDN 1 Mekarjadi Yudi Kurniawan menjelaskan dugaan percobaan penculikan siswa di sekolahnya.-Foto: Fatkhur Rizky/Radar Tasikmalaya-

CIAMIS, RADARTASIK.COM – Isu kasus penculikan anak menggelinding. Kali ini dugaan percobaan penculikan siswa SD terjadi di Ciamis, tepatnya di Mekarjadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis.

Kepala SDN 1 Mekarjadi Yudi Kurniawan menjelaskan dugaan percobaan penculikan murid di sekolahnya. Kejadiannya Rabu 1 Februari 2023.

Saat jam istirahat pertama, seorang perempuan tidak dikenal masuk lingkungan sekolah melalui pintu gerbang belakang.

Wanita itu diperkirakan berusia 30 tahun. Mengenakan kerudung. Baju warna biru dan celana panjang warna hitam.

BACA JUGA: Tangkal Isu Penculikan Anak, Polres Tasikmalaya Gencar Patroli dan Imbauan Kepada Masyarakat

Tinggi badan saat berhadapan dengan kepala sekolah sepundaknya. Kebetulan tinggi badan kepala sekolah 169 centimeter (cm).

Wanita itu mencari nama F, salah seorang siswa kelas IV SDN Mekarjadi. Teman-teman F menyampaikan niat wanita itu kepada wali kelas lalu dilanjutkan kepada kepala sekolah.

Kepala sekolah menemuinya dan menanyakan tujuan si wanita datang ke sekolah. Si wanita bilangan mau menjemput salah satu siswa.

Kepala sekolah mengajaknya bicara di dalam ruangan tamu. ”Saya tidak mengizinkan siswa di sini dibawa tanpa maksud dan tujuan yang jelas,” kata Yudi Kurniawan.

BACA JUGA: Marak Isu Penculikan Anak, Simak Pesan Kapolres Banjar

Dia beralasan banyak kejadian isu penculikan. Selain itu selama di sekolah, siswa adalah tanggung jawab dirinya. ”Oleh karenanya, perlu seizin orang tua ataupun wali siswa, tidak sembarang memberikan izin,” ujarnya.

Setelah mendapatkan jawaban dari kepala sekolah, tanpa ada permisi, wanita itu cepat-cepat pergi dari sekolah lewat gerbang depan.

Setelah adanya orang tidak dikenal itu, pihak sekolah langsung memberikan kabar kepada orang tua F. Ternyata, orang tuanya tidak merasa menyuruh orang lain untuk menjemput anaknya.

”Kemudian langsung melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis dan kepolisian setempat,” katanya kepada Radar Tasikmalaya, Jumat 3 Februari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: