Pelatih Unik Persib Marek Janota Temukan 2 Bintang, Fondasi Kejayaan Persib, Ibarat Arrigo Sacchi di AC Milan
Legenda hidup Persib Robby Darwis bersama Joe P-Project saat podcast di Persib TV. Foto: Tangkapan layar Persib TV--
Dalam Piala Soeratin 1979 itu Persib juara 3.
Sejak mengikuti Piala Soeratin bersama Persib di tahun 1979, Ajat Sudrajat tercatat masuk Persib.
Persib B saat itu mengikuti mengikuti Yusuf Cup di Makassar, Sulawesi Selatan.
Satu tahun kemudian, tepatnya 1980, kata Ajat Sudrajat, dia dan Yusuf Bachtiar bergabung bersama Persib B.
Mereka berdua anggota tim Persib paling muda saat itu.
“Saya waktu itu usia 18 tahun. Pelatihnya Pak Isak Udin,” ujar legenda Persib kelahiran Kota Bandung, pada 5 Juli 1962 ini.
“(Pemain) yang lain usia di 20, 23 dan 24 tahun,” kata Ajat Sudrajat.
“Nah dari sana, saya awal mula dipanggil Persib,” ujar Ajat Sudrajat mengenang.
“Waktu itu juara 3,” terangnya.
Tak lama setelah pulang dari Yusuf Cup di Makassar, pelatih asal Polandia, Marek Janota datang ke Bandung dan melatih Persib.
“Pulang ke sini (Bandung), masuklah Marek (Janota),” ujar Si Arab, panggilan Ajat Sudrajat.
Begitu Marek Janota masuk Persib, dipanggilah para pemain muda. Diantaranya Iwan Sunarya dan lainnya yang biasa bermain di Persib B. Termasuk Ajat Sudrajat dan Yusuf Bachtiar.
Nah, gaya melatih Marek Janota yang mengandalkan daya tahan fisik membuat pemain senior Persib pilih mundur.
“Karena mereka tidak kuat latihan dengan Marek (Janota), akhirnya mereka pada mundur,” kenang Ajat.
Seperti pelatih Eropa Timur umumnya, Marek Janota mementingkan daya tahan pemain dengan latihan-latihan fisik yang keras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber