Pelatih Unik Persib Marek Janota Temukan 2 Bintang, Fondasi Kejayaan Persib, Ibarat Arrigo Sacchi di AC Milan
Legenda hidup Persib Robby Darwis bersama Joe P-Project saat podcast di Persib TV. Foto: Tangkapan layar Persib TV--
Sementara itu pemain senior Persib pilih mundur karena tidak kuat dengan latihan fisik yang keras.
Akibat pemain senior Persib itu mundur, maka Persib butuh penyerang baru. Maka gelandang muda ini digeser jadi striker. Hasilnya fantastis.
Gelandang muda yang digeser itu adalah Ajat Sudrajat. Di awal kariernya di Persib, dia adalah sayap kanan.
Legenda hidup Persib Ajat Sudrajat (kiri) mendapatkan gemblengan latihan dari Marek Janota, pelatih Persib asal Polandia. Foto: rmol/jpnn--
Namun, karena pemain senior Persib pilih mundur akibat tidak kuat latihan fisik yang keras, maka pelatih Persib saat itu Marek Janota menggeser Ajat Sudrajat dari sayap kanan menjadi penyerang.
Saat awal bermain di Persib, posisi Ajat Sudrajat belum menjadi striker atau gelandang tengah.
“Saya di sana (Persib B) masih di kanan luar (sayap kanan),” ujar Ajat Sudrajat dalam podcast republik bobotoh.
Salah satu alasan Ajat Sudrajat disimpan di posisi sayap kanan saat itu karena umpan silangnya bagus.
“Karena crossing-crossingnya bagus…saya disimpan di sayap kanan,” ujar pemain yang membawa Persib ke final Perserikatan 3 kali berturut-turut itu. Yaitu
Adapun cerita Ajat Sudrajat masuk Persib yaitu saat pada 1979, dia ikut kompetisi junior Persib.
Kemudian dipanggil Persib untuk mengikuti Piala Soeratin, kompetisi untuk junior di Indonesia.
"Saya di Soeratin itu angkatan Yusuf Bachtiar…” ujar Ajat Sudrajat.
Ajat Sudrajat bersama Yusuf Bachtiar membawa Persib hingga ke babak semifinal tingkat nasional.
Saat di tingkat nasional, Persib kalah oleh tim Ricky Yacob (Persija) di babak semifinal di Stadion Menteng, Jakarta.
“Saat itu Ricky Yacob, Edy Harto itu satu angkatan,” ujar Ajat Sudrajat mengenang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber