Cerita Ajat Sudrajat Gabung Persib, Awalnya Bukan Striker, Lalu Dapat Filosofi Anak Panah dari Marek Janota
Legenda hidup Persib Ajat Sudrajat (kiri). Di awal kariernya dia adalah pemain sayap kanan. Foto: rmol/jpnn--
“Karena crossing-crossingnya bagus…saya disimpan di sayap kanan,” ujarnya.
BACA JUGA: Carlo Ancelotti Bantah Real Madrid dalam Krisis: Ini Era Baru Los Blancos
Tak lama setelah pulang dari Yusuf Cup di Makassar, pelatih asal Polandia, Marek Janota datang ke Bandung dan melatih Persib.
“Pulang ke sini (Bandung), masuklah Marek (Janota),” ujar Si Arab, panggilan Ajat Sudrajat.
Begitu Marek Janota masuk Persib, dipanggilah para pemain muda. Diantaranya Iwan Sunarya dan lainnya yang biasa bermain di Persib B.
“Karena mereka tidak kuat latihan dengan Marek (Janota), akhirnya mereka pada mundur,” kenangnya.
BACA JUGA: Situ Gede Makin Glowing dan Eksotis, Ridwan Kamil Pesankan Ini Saat Peresmian
Seperti pelatih Eropa Timur umumnya, Marek Janota mementingkan daya tahan pemain dengan latihan-latihan fisik yang keras.
Ajat Sudrajat yang saat itu masih berusia 18 tahun menikmati model latihan Marek Janota.
“Senang aja dilatih dengan Eropa Timur,” ujar Ajat.
“Jadi kita itu dilatih endurance, daya tahan dan dasar sepak bola itu oleh Marek,” kenang Ajat lagi.
Ada alasan mengapa Marek Janota mementingkan fisik pemain Persib saat itu.
“Marek (Janota) lebih mengandalkan daya tahan waktu itu karena skil individu sudah terasah,” ujar Ajat Sudrajat menerangkan.
Apakah Marek Janota yang membentuk karakter Ajat Sudrajat? “Ya betul. Yang paling dominan (Marek Janota),” akunya.
Pada tahun 1980-1981, kata Ajat, Persib saat itu degradasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber