Imaji Perusuh
Suasana sarasehan para perusuh Disway dengan Dahlan Iskan di Kampung Agrinek, Cikeusik, Pandeglang, Banten, 31 Desember 2022.-Raka Denny for Disway-
Jimmy Marta
Lanjut berita mutilsasi di kamar kost bekasi. Kemaren korban sudah ter identifikasi. Wanita dewasa AHW 54 th. Itu setelah dna nya confirm dg anaknya yg lebih 5 th lalu meninggal karena jatuh di apartemen kalibata. Pelaku MEL (34) melakukan mutilasi setelah dua minggu korban dibunuh. Yakni November 2021 silam. Setelah mencekik, pelaku bingung bgmn agar tetangga gk ada yg tahu. Kemudian motong2 korban dan dikemas dlm dua kontainer. Namun MEL bingung lagi, ini mau dikirim kemana. Namun jangan tannya soal motif. Itu hanya perlu saat anda ke tanah abang beli batik...
Komentator Spesialis
Ini saya baru baca di koran asing, yang terpilih jadi US House speaker ternyata Kevin McCarthy. Lalu dari mana asal usul kita dapat Paul McCartney ya ? Wkwkwk... Ternyata titelnya House Speaker, bukan ketua DPR. Jadi Speakernya ada di Amerika, yang matiin Mic nya ada di Indonesia.
EVMF
Pak Pry, Orang-orang independen (non partisan) kadang-kadang terbangun juga dari mimpi panjangnya ; yang terlalu idealis, terlalu berlandaskan kajian, terlalu teoritis. Toh faktanya capres-cawapres dicalonkan mesti lewat partai politik. Pemikiran orang-orang independen untuk saat ini belumlah mendapat tempat, karena tidak/belum ada undang-undang mengenai capres-cawapres independen. Mengenai Pak Mahfud MD - Bu Sri Mulyani (think tank - teknokrat ekonomi) ; sepertinya ini mendekati idealisme-nya sebagian kaum independen, walaupun bertukaran posisi.
Pryadi Satriana
'Bakat', 'ambisi', dan 'tanggung jawab'. 'Bakat' itu dari Allah. 'Ambisi' itu faktor manusianya. 'Tanggung jawab' menjembatani keduanya. Orang yg punya 'bakat' harus 'mempertanggungjawabkannya' melalui 'ambisinya'. Jadi, 'ambisi' itu maknanya positif, 'goal-oriented', berusaha mewujudkan tujuan yg diinginkan. Nah ..., caranya harus 'bermoral'. Terkait ini, saya punya 'catatan khusus' tentang Ganjar, Anies, dan Prabowo. Ganjar jelas 'ambisi jadi presiden', makin tampak setelah jadi gubernur, yg 'rajin keliling Jateng', tentunya didokumentasikan & di-'up load', baik ketika "melakukan tugas sbg gubernur Jateng, 'menyapa' masyarakat Jateng, maupun 'memberi cindera-mata bagi wong cilik' di Jateng!" Itu rutin dilakukan! Puan dg sinis mencibir,"Gubernur yg getol 'main medsos' untuk pencitraan!" Itulah kesalahan Puan yg fatal! 'Main medsos' itu dampaknya jauh lebih dahsyat drpd 'mesin politik partai'! Justru krn 'main medsos' itu, ndhak ada yg bisa mengalahkan popularitas Ganjar di Jateng! Salahkah 'main medsos' itu? Ndhak! Itu justru cara cerdik 'membuat masyarakat Jateng (maupun Indonesia) utk tahu lebih dekat - lebih 'personal' - dg Ganjar'! Terkait moralitas, Ganjar 'tersandung' dg rencananya 'merenovasi rumah kader PDIP yg bikin heboh itu'! Belum saya 'riset' ttg itu, tapi saya rasa itu sudah ndhak betul walaupun ada klarifikasi dari pihak terkait yg rencananya memberikan bantuan utk merenovasi rumah kader PDIP tsb.! Itu yg membuat Ganjar 'ternoda' di mata saya. (bersambung)
Wawan Wibowo
Selama manusia warna kulitnya masih berbeda, rambutnya masih berbeda, agamanya masih berbeda, dan tetek bengeknya masih berbeda maka politik identitas masih akan laku.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: