10 Modal Persib Bisa Jadi Juara Liga 1 Musim 2022-2023, Magis Pelatih Luis Milla Kunci Kebangkitan Persib
Para pemain Persib saat merayakan kemenangan atas Persita 1-0 di Liga 1, Rabu, 21 Desember 2022 malam. Sabtu 24 Desember 2022, Persib akan melawan Persikabo 1973. Foto: Persib----
Munculnya nama-nama seperti Aang Witarsa dan Ade Dana yang menjadi wakil dari Persib di tim nasional untuk berlaga di Olimpiade Melbourne 1956.
Adapun pada ajang itu, tim nasional Indonesia berhasil menahan imbang Uni Sovyet sehingga memaksa diadakan pertandingan ulang yang berujung kekalahan telak untuk Indonesia dengan skor 4-0.
Pada Kompetisi 1961 Persib meraih juara untuk kedua kalinya setelah mengalahkan PSM Ujungpandang.
Saat itu Persib dihuni Simon Hehanusa, Hermanus, Juju (kiper), Ishak Udin, Iljas Hadade, Rukma, Fatah Hidayat, Sunarto, Thio Him Tjhaiang, Ade Dana, Hengki Timisela, Wowo Sunaryo, Nazar, Omo Suratmo, Pietje Timisela, Suhendar, dll.
Karena prestasinya itu, Persib ditunjuk mewakili PSSI di ajang kejuaraan sepakbola Piala Aga Khan di Pakistan pada 1962. Bintang Persib saat itu juga telah lahir Emen “Guru” Suwarman.
Kemudian, prestasi Persib mengalami pasang surut. Prestasi terbaik Persib di Kompetisi perserikatan meraih posisi runner up pada 1966 setelah kalah dari PSM di Jakarta.
Memasuki dekade 1970-an, prestasi Persib di kompetisi atau turnamen-turnamen. Diantaranya, Surya Cup (Surabaya) 1978, Yusuf Cup (Makasar) dan Tugu Muda (Semarang).
Nah, pada 1980, Persib kembali ke Divisi Utama bersama PSIS Semarang, Persema Malang dan PSP Padang untuk melengkapi 6 tim lain di Divisi Utama yaitu Persija Jakarta, PSMS Medan, Persipura Jayapura, PSM Makassar, Persebaya Surabaya dan Persiraja Banda Aceh.
Pada 1983, Persib kembali ke Divisi Utama pada Kompetisi Perserikatan 1983.
Sementara itu pada final Perserikatan musim 1985 di Stadion Utama Senayan pada 23 Februari 1985, laga Persib vs PSMS Medan ditonton 150.000 orang.
Dan sampai saat ini laga Persib vs PSMS Medan ditonton 150.000 orang itu belum dapat tersaingi.
Pada Final tersebut, Persib kalah oleh PSMS lewat adu penalti 3-2 setelah di waktu normal skor 2-2.
Akhirnya, Persib menjadi juara Divisi Utama pada musim 1986 untuk pertama kali sejak musim 1961.
Saat Adeng Hudaya dan kawan-kawan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 lewat gol tunggal Djadjang Nurdjaman yang kini melatih Persikabo 1973.
Namum Persib gagal mempertahankan gelar juara bertahan Perserikatan pada musim 1986/1987.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber