Mahasiswa BEM Kecam RKUHP, Kuasai Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Tasik

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Ratusan mahasiswa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tasikmalaya, kembali melakukan aksi di DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis 15 Desember 2022 sore.

Dalam aksi ini mahasiswa BEM kecam RKUHP (Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana), dan menolak terhadap pasal-pasal yang dianggap bermasalah. 

Sikap BEM kecam RKUHP disampaikan dalam orasi di depan pintu masuk Gedung DPRD serta melakukan aksi bakar ban hingga kuasai Ruang Sidang Paripurna DPRD Kota Tasik.  

Ratusan anggota kepolisian Polres Tasikmalaya Kota turut dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi tersebut.

BACA JUGA:23 Kampus Ikatan Dinas dan Kuliah Gratis, Berikut Link Pendaftarannya 

Sebelum kuasai Ruang Sidang Paripurna DPRD, para pengunjuk rasa beberapa kali berorasi.

Para pengunjuk rasa kemudian merangsek masuk dan kuasai Ruang Sidang Paripurna DPRD.

"Kami melakukan aksi ini tak semata-mata menolak RKUHP saja. Tetapi menolak pasal-pasal yang bermasalah," ujar Korlap Aksi, Rendi Rizki Sutisna.

"Pasal bermasalah itu beberapa di antaranya yakni pasal 218 ayat 1, terkait penghinaan terhadap presiden atau wakil presiden bisa terjerat pidana 3 tahun penjara," sambungnya.

BACA JUGA:Uji Akademik Pemekaran Tasik Utara Dilaksnakan Tahun 2023

Rencananya, jika seluruh anggota DPRD tidak hadir menemuinya maka mereka akan menginap di Gedung DPRD sampai pagi, sambil melakukan uji narasi pasal bermasalah sesuai hasil konsolidasi seminggu lalu.

Sementara itu Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Muslim sempat menemui massa. Menurut dia, apa yang menjadi keberatan dalam pasal itu akan disampaikan ke DPR Pusat.

"Nanti silakan ajukan review ke MK. Karena kami, DPRD Kota Tasikmalaya hanya menampung aspirasi dari adik-adik mahasiswa. Dari pagi para dewan sudah menunggu mungkin tadi pada ada di ruangannya," tambahnya.

Jadi, jelas Muslim, ketika sore hari para wakil rakyat sudah pulang karena ada kegiatan lain. 

Sumber: