Akhirnya Pecah Telor, Kota Tasik Tak Lagi Termiskin Sekarang Rangking 25 di Jabar
Deden Darwin, Perencana Ahli Madya Bapelitbangda Kota Tasikmalaya-Foto:istimewa/dokdeden-
KOTA TASIK, RADRTASIK.COM - Akhirnya pecah telor juga, setelah bertahun-tahun jadi kota termiskin di Jawa Barat, saat ini Kota Tasikmalaya tak lagi termiskin. Sudah naik rangking ke 25 dari 27 kabupaten kota yang ada di Jawa Barat.
Kemiskinan Kota Tasikmalaya tahun 2022 yang dirilis oleh BPS sebesar 12,72 merupakan kabar terbaik yang berhembus dan ditunggu oleh banyak pihak diseluruh sudut Kota Tasikmalaya, sekaligus menjadi kado terakhir yang diberikan selama kepemimpinan masa bakti Walikota sekarang yang berakhir di bulan Nopember ini.
Angka kemiskinan Kota Tasikmalaya tahun ini rangking ke 25 dari 27 Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Barat setelah Kuningan dan Indramayu, dan menjadi berita penting untuk semua kalangan setelah 14 tahun terkategori Kota termiskin di wilayah Jawa Barat dan menjadi moment penting dari sekian lama pembangunan yang dijalankan.
Kemiskinan menjadi permasalahan serius diseluruh sendi kehidupan masyarakat karena dampak yang ditimbulkannya menjadi sesuatu hal yang sulit diprediksi, termasuk prestasi kepemimpinan, program kegiatan yang dilaksanakan dan terkait erat dengan rencana yang dibangun dengan seberapa besar penggunaan anggaran, sementara pandangan berbagai pihak tentang kemiskinan beragam dengan berbagai kepentingan.
Sejalan dengan gambaran terbaru berdasarkan angka kemiskinan tersebut menjadi titik ukur ke masa depan pembangunan yang akan dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkan Kota Tasikmalaya untuk dibawa kearah mana, baik dari sisi perencanaan, program dan kegiatan yang mengacu pada penurunan angka kemiskinan selanjutnya.
Tentunya titik ukur (kemiskinan) tersebut tetap menjadi perhatian penting seluruh pemangku pemerintahan, pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat seluruhnya, untuk dapat mencatat bahwa Kota Tasikmalaya pernah menjadi kota termiskin di Jawa Barat dengan periode waktu yang cukup lama.
Pengalaman tersebut seyogyanya menjadi pelajaran terpenting dari penyusunan program dan kegiatan yang selama ini dijalankan dan didanai, dan keikutsertaan seluruh lapisan masyarakat dalam pengentasan kemiskinan dengan beragam kegiatan yang tercatat maupun tidak.
Oleh karena itu pemilahan kegiatan yang terkait dengan pengentasan kemiskinan seharusnya dapat dengan jelas kedepan untuk tercatat dengan lengkap, sehingga data lengkap tersebut menjadi dokumen penting secara rinci merekam proses pengentasan kemiskinan yang dijalankan secara tepat sasaran.
Melihat sejarah data kemiskinan Kota Tasikmalaya sejak tahun 2003 – 2022 terjadi kenaikan penduduk miskin yang sangat signifikan di Kota Tasikmalaya yaitu dari Tahun 2007 ke Tahun 2008 dengan tingkat kenaikan yang cukup tinggi yaitu sebesar 2,6 kali lipat dari 9,3 persen ke 26,08 persen dengan penduduk miskin dari 52 ribu orang menjadi 152 ribu orang.
Pada saat itulah awal Kota Tasikmalaya menjadi wilayah termiskin di Jawa Barat meski penyebab yang ditimbulkan berkutat pada garis kemiskinan yang naik tinggi (dari Rp. 162,362 ke Rp. 221.105), dari kenaikan angka kemiskinan tersebut (tahun 2008) cenderung disebabkan oleh krisis ekonomi pada kondisi masa itu.
Sehingga dari sisi pendapatan untuk pemenuhan konsumsi masyarakat menjadi lebih tinggi serta kecenderungannya menjadi tidak terpenuhi secara standar kemiskinan pada waktu itu.
Selain itu penghitungan standar kemiskinan yang dilakukan, Kota Tasikmalaya mengalami perubahan dari sisi standar garis kemiskinan yang termasuk kategori kemiskinan bercirikan perkotaan.
Program dan kegiatan Kota Tasikmalaya selama periode 5 (lima) tahun terakhir menjadi prioritas utama dalam menurunkan angka kemiskinan dengan strategi mengurangi beban masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan usaha menengah dan kecil (UMK) dan sinergitas penanggulangan kemiskinan. Sementara kelompok program dalam penanggulangan kemiskinan berupa:
1. Program bantuan sosial dan jaminan sosial tepadu berbasis individu, keluarga atau rumah tangga;
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: