Detik-Detik Menuju Piala Dunia: Sadio Mane Patah Hati Tak Bisa Pulih dari Cedera

RADARTASIK.COM - Detik-Detik Menuju Piala Dunia, kabar buruk menimpa tim Senegal, bintang andalan mereka, Sadio Mane mengundurkan diri dari Piala Dunia Qatar 2022.

Sadio Mane sangat patah hati setelah tak bisa pulih dari cedera, padahal Senegal sudah pakai dukun untuk mengobatinya menjelang detik-detik menuju Piala Dunia Qatar 2022.

Senegal mengonfirmasi melalui konferensi pers bahwa Sadio Mane absen di Piala Dunia 2022 karena cedera cedera lutut.

Penyerang Bayern Munich itu mengalami cedera dalam pertandingan Bundesliga melawan Werder Bremen, 13 hari sebelum pertandingan pembuka melawan Belanda .

BACA JUGA:Detik-Detik Menuju Piala Dunia: Aturan yang Dilarang Selama Berada di Qatar dan Besaran Denda Bagi Pelanggar

Sadio Mane termasuk dalam skuad 26 pemain Senegal , tetapi dia tidak akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi  karena tak dapat pulih tepat waktu.

Kehilangan Sadio Mane merupakan pukulan telak bagi Senegal karena ia  adalah pemimpin tim dan pemain yang menginspirasi mereka meraih kejayaan Piala Afrika 2021.

Mantan penyerang Liverpool itu dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Afrika Juli lalu mengungguli mantan rekan setimnya Mohamed Salah dan kiper Chelsea Edouard Mendy .

Akan sulit bagi Senegal lolos dari babak penyisihan Grup A tanpa Sadio Mane, karena akan menghadapi Belanda, Qatar , dan Ekuador.

BACA JUGA:Hari Ini, Sudah Resmi Harga BBM Turun, Ini Daftar Harga BBM 18 November 2022, Ayo Cek Harga Pertalite

Sebelumnya, Sekjen FIFA, Fatma Samoura asal Senegal, mengaku akan menggunakan metode konvensional, pakai dukun agar sang pemain dapat tampil di Piala Dunia Qatar 2022.

“Kami akan menggunakan dukun. Saya tidak tahu apakah itu efektif, tetapi kami akan tetap menggunakannya," kata Samoura kepada radio Europe 1 dikutip dari Marca.

"Mudah-mudahan akan ada keajaiban. Dia harus ada di sana," tegasnya.

Cedera ini menjadi pilihan yang sulit bagi Sadio Mane, ia harus memutuskan apakah akan bermain untuk Senegal dan mengorbankan kesehatan fisik di akhir karirnya.

Sumber: Marca