Cukup Rp39,31 Triliun, Laba BRI dalam 9 Bulan

Cukup Rp39,31 Triliun, Laba BRI dalam 9 Bulan

Laba BRI capai Rp39 triliun dalam 9 bulan.-Dok. BRI-

BACA JUGA: Fiks, Upah Minimum Jawa Barat Naik 2023, Pekerja Terus Mengawal

Dalam hal penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI berhasil mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Kuartal III 2022, DPK BRI tercatat tumbuh positif menjadi Rp1.139,77 triliun.

Dana murah (CASA) menjadi pendorong utama pertumbuhan DPK BRI, dimana secara year on year meningkat sebesar 10,22%. Apabila dirinci, Giro tercatat tumbuh 18,99% dan Tabungan tumbuh 6,37%.

Secara umum saat ini proporsi CASA BRI konsolidasian tercatat 65,43%, meningkat signifikan dibandingkan dengan CASA pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 59,60%. 

Hal tersebut memberikan dampak positif diantaranya dari beban bunga yang tercatat menurun sebesar 9,12% secara y-o-y, dan biaya dana (Cost of Fund) BRI secara konsolidasian juga terus turun menjadi sebesar 1,94%.

Kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit dan pembiayaan juga didukung dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat.

BACA JUGA: Daftar Upah Minimum Jawa Tengah, Besaran Kenaikan Upah Minimum 2023 Akan Diumumkan Gubernur, Ini Jadwalnya

Hal ini terlihat dari LDR bank secara konsolidasian yang terjaga di level 88,51% dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,14%.

Komitmen BRI Dorong Inklusi Keuangan 

Selaras dengan isu prioritas Presidensi G20 yang saat ini tengah berlangsung di Bali, BRI juga berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan inklusi keuangan sebagai salah satu fokus perseroan, sebagaimana salah satu aspirasi BRI untuk menjadi ”Champion of Financial Inclusion” pada tahun 2025.

”BRI telah menyiapkan strategi hybrid bank dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Strategi tersebut diantaranya yakni melalui Integrasi Ekosistem Ultra Mikro serta memperluas layanan Agen BRILink,” imbuh Sunarso.

BACA JUGA: Hore, Bumbu Petis Honje Hits Tersedia di Alfamart Pangandaran

Tepat satu tahun keberadaaan Holding Ultra Mikro (UMi) telah memberikan dampak positif terhadap grass root economy, utamanya pelaku usaha Ultra Mikro.

Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan Holding UMi mengintegrasikan 28,1 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp196,6 triliun. Penabung baru UMi pun telah mencapai 6,9 juta atau melebihi target awal yang sebanyak 3,3 juta.

Untuk co-location Sentra Layanan Ultra Mikro atau ”SENYUM” yang memungkinkan nasabah bisa mendapatkan layanan keuangan dari tiga entitas dalam satu tempat, gerai Senyum telah mencapai 1.003 lokasi atau sudah lebih besar dari target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: