Argentina Meraih Gelar Juara Piala Dunia Qatar 2022 dalam Simulasi EA Sports

Argentina Meraih Gelar Juara Piala Dunia Qatar 2022 dalam Simulasi EA Sports

Timnas Argentina dalam simulasi EA Sports-Tangkapan Layar Instagram EA Sports-

RADARTASIK.COM - Argentina akan meraih gelar juara Piala Dunia Qatar 2022 dalam simulasi EA Sports, pencipta video game FIFA 23.

Dikutip dari Marca, dalam simulasi EA Sports tersebut, Argentina menundukkan Brasil di final dengan skor 1-0.

Argentina bertemu Brasil  setelah menyingkirkan Prancis di semifinal, sedangkan Brasil mengalahkan Portugal lewat adu penalti.

Messi menjadi pencetak gol terbanyak dengan delapan gol dalam tujuh pertandingan, diikuti oleh Memphis Depay dengan enam gol dalam lima pertandingan, sedangkan Kylian Mbappe berada di urutan ketiga dengan enam gol dalam tujuh pertandingan.

BACA JUGA:Dikerjai Wasit, Xavi Bangga dengan 10 Pemain Barcelona yang Raih Kemenangan Dramatis Atas Osasuna

EA Sports menjalankan simulasi mereka sendiri di FIFA 23 untuk Piala Dunia Qatar 2022, dan hasilnya Argentina mengangkat Piala Dunia ketika simulasi selesai.

Perusahaan video game tersebut juga mensimulasikan Meksiko tersingkir dari babak 16 besar.

Ini bukan pertama kalinya EA Sports menjalankan simulasi. Mereka melakukannya untuk edisi 2010 di Afrika Selatan, Brasil 2014 dan untuk turnamen 2018 di Rusia. 

Hebatnya, setiap kali melakukan simulasi, EA Sports memprediksi pemenang dengan benar.

BACA JUGA:CONMEBOL Tegaskan Dukungan untuk Piala Dunia Qatar 2022 Setelah Tuduhan Pelanggaran HAM oleh Amnesty Internati

Simulasi EA Sports sama juga dengan prediksi super komputer yang memperkirakan Messi akan bertemu Cristiano Ronaldo di Partai Final Piala Dunia Qatar 2022.

Super komputer tersebut telah menunjukkan bahwa final Piala Dunia 2022 akan diperebutkan antara Argentina dan Portugal.

Prediksi ini terjadi setelah majalah FourFourTwo menggunakan jasa BCA Research yang  menggunakan beberapa titik data termasuk statistik para pemain di video game FIFA.

Dalam membuat prediksinya, super komputer menggunakan kumpulan data 192 pertandingan penyisihan grup dan 64 babak sistem gugur selama lima Piala Dunia terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: Marca