3 Kecamatan Diterjang Bencana di Ciamis, 7 Rumah Terkena Dampak Tanah Longsor

3 Kecamatan Diterjang Bencana di Ciamis, 7 Rumah Terkena Dampak Tanah Longsor

Sebanyak 3 kecamatan diterjang bencana di Ciamis, 7 rumah terkena dampak tanah longsor. Foto: istimewa--

CIAMIS, RADARTASIK.COM – Sebanyak 3 kecamatan diterjang bencana di CIAMIS, 7 rumah terkena dampak tanah longsor.

Tiga kecamatan yang diterjang bencana itu antara lain Kecamatan Cihaurbeuti, Sadananya dan Kecamatan Pamarican.

Tiga kecamatan diterjang bencana di Ciamis itu, kata Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Ciamis Ade Waluya, setelah Ciamis dilanda hujan deras, Sabtu, 5 November 2022.

Sejauh ini ada 3 laporan bencana yang masuk akibat hujan deras malam hari. 

Laporan pertama tembok penahan tebing (TPT) depan rumah Een di Dusun Cigarunggang Desa Sumberjaya Kecamatan Cihaurbeuti ambruk hingga menutup sebagian jalan. 

“Pemilik rumah disarankan mengungsi karena khwatir terjadi longsor susulan,” papar Ade Waluya, menjelaskan.

Kemudian, kata dia, kejadian kedua yakni TPT longsor belakang rumah Ade (55) di Dusun Cilopadang Desa Gunungsari Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. 

“Penyebab longsornya TPT tersebut karena hujan dengan intesnsitas tinggi menyebabkan air curugan rumah deras mengkikis tanah tebing rumah setinggi empat meter, material longsoran ambruk ke jalan raya,” ucap Ade Waluya, menjelaskan.

“Akibat kejadian ini beruntung tidak ada korban jiwa, penghuni rumah saat ini sudah diimbau untuk mengungsi sementara. Karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan,” kata Ade Waluya, menambahkan.

Kemudian, lanjut dia, untuk kejadian ketiganya di Dusun Cibenda Desa Neglasari Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, ada tujuh rumah rusak karena dampak pergerakan tanah. 

Di antaranya milik Rasih (76), Anggi Nurlianti (20), Aroh (73), Eem (76), Agus Heryanto (33), Rohayati (58) dan Sodikin (79). “Kita ketahui dua rumah yang cukup parah, mengungsi ke lokasi yang lebih aman,” paparnya, menjelaskan.

Kapolsek Cihaurbeuti AKP M Farkhan menambahkan, pihaknya telah melakukan gotong royong evakuasi rumah-rumah yang terkena dampak bencana alam tersebut. 

Polri hadir di tengah masyarakat tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga dalam bentuk sosial sehingga memberikan manfaat. 

“Anggota kami hadir untuk melakukan pendataan sekaligus membantu masyarakat melakukan evakuasi material longsor. Selain itu juga melakukan koordinasi penanganan selanjutnya,” kata Ade Waluya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: