Kuliner Tape Kethot Anti Bakteri yang Dibungkus Daun Kemiri
Ilustrasi tape kethot kuliner anti bakteri yang dibungkus daun kemiri.-Foto:tangkapanlayar/GenPi.Co-
RADARTASIK.COM - Tape dan ketan adalah dua di antara kuliner khas yang tersebar luas di Nusantara, masing-masing daerah memiliki caranya sendiri dalam membuat dan menyajikan. Di Banyuwangi kedua makanan itu bukan saja disajikan dalam kemasan unik namun juga berbarengan dalam satu menu bernama Tape Kethot.
Tape adalah kudapan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat, sementara Kethot adalah nama lokal untuk ketan yang diolah dengan cara khas Suku Osing, penduduk asli daerah Banyuwangi.
Tape Ketan atau Tape Kethot dalam sebutan warga Osing dibuat dan dihidangkan terbungkus dalam daun kemiri, ternyata itu ada manfaatnya, “Daun Kemiri dapat melindungi dari bakteri sehingga tape akan tahan lebih lama,” tutur pakar kuliner nusantara William Wongso.
Dalam akun Instagramnya William Wongso menunjukkan Tape Kethot yang dia temukan di Banyuwangi. Warga Osing membuat Tape menggunakan bahan beras ketan, ragi tape, dan pasta pandan, sementara Ketot dibuat dengan menggunakan beras ketan, kelapa muda parut, santan kental, dan garam.
BACA JUGA:Menikmati Segarnya Seafood Batam Sambil Memandang Laut Biru
Tertarik mencicipi menu khas anti bakteri? Traveler bisa temukan Tape Kethot di Desa Wisata Kemiren yang berada di Dusun Krajan, Kemiren, Glagah, Kabupaten Banyuwangi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: