Wali Kota Ini Berani Tantang Ganjar Pranowo Berpasangan dengan Ridwan Kamil, Bisa Saling Melengkapi
Potret kebersamaan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: Dok Pemkot Bogor/jpnn--
SOLO, RADARTASIK.COM – Wali Kota Bogor Bima Arya berani tantang Ganjar Pranowo berpasangan dengan Ridwan Kamil karena dinilai bisa saling melengkapi.
Menurut Bima Arya jika Ganjar Pranowo berpasangan dengan Ridwan Kamil, mereka bisa saling melengkapi.
Terlebih, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, kata Bima Arya, berlatar belakang keluarga pesantren dan dekat dengan pesantren. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo aktivis nasional.
"Kang Emil (Ridwan Kamil) ini keluarganya pesantren, dekat dengan pondok pesantren. Mas Ganjar aktivis nasional, beda tetapi saling melengkapi," kata Bima Arya di sela pelaksanaan Forum Y20 di Solo, Jumat, 28 Oktober 2022.
Bima Arya mengatakan bahwa Ganjar Pranowo merupakan etnis Jawa, sedangkan Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil merupakan etnis Sunda.
"Beda tetapi saling melengkapi. Saya tidak mau berkomentar panjang, tetapi mari menitipkan dua hal yang sangat penting nanti. Pertama adalah enggak mungkin 2045 dicapai tanpa kekukuhan kepemimpinan," kata Bima Arya.
Kedua, lanjut Bima Arya, dengan pertanyaan kepada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil terkait dengan kesiapan mereka untuk berpasangan pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024.
"Siapkah Mas Ganjar berpasangan dengan Kang Emil? Untuk Kang Emil, siapkah berpasangan dengan Mas Ganjar? Untuk Mas Gibran, siap enggak mendukung mereka berdua," kata Bima yang disambut tepukan para peserta Y20.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Ganjar Pranowo menjawab singkat.
"Enggak ada tanggapan," kata Ganjar Pranowo.
Di sisi lain, Ridwan Kamil mengatakan bahwa urusan tersebut sudah ada takdirnya.
"Siapa pun yang diberi takdir, kita dukung. Yang penting demi Indonesia bersatu, Indonesia yang maju," kata Kang Emil.
Pada kesempatan itu, Emil juga sempat menanggapi terkait dengan hasil survei cawapres yang menunjukkan elektabilitasnya meroket tajam.
Mengenai survei, dia mengaku tidak pernah meminta lembaga survei untuk menyurvei terkait dengan tingkat keterpilihan sebagai cawapres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn/antara