Karakter Kepercayaan
Rishi Sunak resmi terpilih sebagai PM Baru Inggris menggantikan Liz Truss.-Istimewa-@rishisunakmp-
Oleh: Dahlan Iskan
AHOK ditolak karena Tionghoa dan Kristen.
Anies Baswedan ditolak karena Arab dan Islam.
Rishi Sunak diterima di Inggris. Ia minoritas ganda: keturunan India dan Hindu.
Kita iri kepada Inggris.
Iri sekali.
Amerika memang bisa menerima Kamala Harris yang keturunan India. Tapi masih untuk jabatan wakil presiden. Itu pun heboh fitnahnya bukan main.
Amerika juga sudah bisa menerima kulit hitam seperti Barack Obama. Tapi ibunda Obama sebenarnya 100 persen kulit putih dari daerah putih Kansas.
Penerimaan terhadap Obama juga masih disertai maraknya ekstrem kanan di barisan Donald Trump.
Rishi Sunak diterima dengan bulat. Aklamasi. Pesaing terakhirnya, Boris Johnson, mengundurkan diri. Bo-Jo tidak berhasil mengumpulkan dukungan 100 kursi di parlemen, sebagai syarat minimal pencalonan. Padahal mantan perdana menteri itu telanjur buru-buru memperpendek masa liburannya di Karibia. Agar sempat maju jadi calon perdana menteri lagi.
Tanda-tanda Bo-Jo ditolak sudah tampak saat terlihat di publik. Dalam perjalanan pulang itu, di bandara, Bo-Jo sudah diteriaki negatif oleh massa.
Kita ini kelihatannya terlalu membenci apa saja. Mula-mula membenci mayoritas atau membenci minoritas. Di antara mayoritas sendiri saling membenci karena beda agama. Setelah sesama agama membenci yang beda golongan. Yang sudah satu golongan membenci karena beda aliran. Anda bisa meneruskan sendiri rincian lebih lanjutnya.
"Jangan menilai orang dari rekening banknya. Nilailah orang dari karakternya," ujar Rishi Sunak yang dikutip luas di berbagai media.
Saat itu Sunak lagi naik daun di dunia politik. Ia menjadi calon ''menko perekonomian'' Inggris. Di zaman Bo-Jo me-reshuffle kabinetnya. Mulailah media menampilkan sorotan atas pajak Sunak. Tapi, sangat fair, tidak ada yang membawa-bawa keminoritasannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: