Bermodalkan Pinjaman Rp1 Juta, Eks Guru Madrasah Ini Berhasil Raup Omset Rp1 Miliiar, Wow Banget Bukan?

Bermodalkan Pinjaman Rp1 Juta, Eks Guru Madrasah Ini Berhasil Raup Omset Rp1 Miliiar, Wow Banget Bukan?

Berkat pinjaman Rp1 juta, Rofiqoh seorang eks guru MTS di Kudus berhasil meraih omzet Rp1 miliar dari usaha konveksi yang dijalankannya. Foto: ist/jpnn--

KUDUS, RADARTASIK.COM - Program Bank Wakaf Mikro (BWM) BSI Maslahat ternyata berdampak besar kepada Rofiqoh Rahmawati. Usaha perempuan 32 tahun itu pun berkembang pesat hingga bisa meraup omset miliaran rupiah.

Rofiqoh mengungkapkan dirinya pertama kali mengikuti program Program Bank Wakaf Mikro BSI Maslahat ketika masih aktif mengajar di MTs Assaidiyah dan MA Assaidiyah Kudus bersama suaminya.

"Lewat program BWM ini, saya bisa mengimplementasikan ilmu yang dipelajari untuk mengembangkan usaha konveksi Galeri Santri Mandiri Kudus," kata Rofiqoh seperti dilansir jpnn.com, Jumat, 14 Oktober 2022.

Dia menceritakan awal mengikuti program BWM karena saat itu dirinya  sedang merintis usaha penjualan pakaian jadi berbasis online sebagai reseller. 

BACA JUGA: Wardah Cosmetics Geliatkan Industri Kreatif, Wadahi Kreativitas MUA Melalui Lomba Makeup

BACA JUGA: Promo JSM Alfamart di Pertengahan Bulan, Banyak Yang Murah Loh Bun, dari Sabun Hingga Minyak Goreng

Waktu itu Rofiqoh bermitra dengan tetangga-tetangganya yang sudah menjadi grosir besar pakaian.

"Jadi, saya mengambil gambar barang-barang mereka lalu saya online-kan di media sosial dan toko-toko online,” terangnya.

Ketika ikut program anggota BWM itu, Rofiqoh mendapat pinjaman Qardhul Hasan senilai Rp1 juta. 

Yang tersebut kemudian ia belikan 1 unit mesin jahit kecil Merk Butterfly untuk memulai usaha konveksi.

BACA JUGA: Update Rotasi Mutasi Polri, Sukses Penjarakan Ferdy Sambo, Brigjen Andi Rian Dipromosikan Jadi Kapolda Kalsel

BACA JUGA: Ini Cara Irjen Pol Teddy Minahasa Dapatkan Narkoba yaitu Barang Bukti Sabu Ditukar dengan Tawas

Dia pun tidak sekadar meneruskan usaha reseller, tetapi justru mencoba menjadi produsen.

Menurut Rofiqoh jika hanya sekadar menjadi penjual pakaian jadi maka dirinya tidak akan bisa memenuhi permintaan pasar, baik dari segi model, bahan, jumlah dan ukurannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com