Dawet Nawi

Dawet Nawi

Cerita penjual dawet Kanjuruhan bikin Aremania meradang, sebut korban tragedi Kanjuruhan bau alkohol semua.-Tangkapan layar-Instagram-

"Malas. Katanya Arema kalah," jawab Eka.

Menjelang pukul 00.00 Eka menelepon teman suaminyi yang ada di stadion. "Sam Nawi baik-baik saja. Ini ada di samping saya. Mau bicara?" jawab yang ditelepon. "Tidak. Ganggu ia saja. Ya sudah kalau baik-baik saja," ujar Eka.

Tak lama kemudian ada orang datang ke rumahnyi: memberitahukan Nawi meninggal. Jenazahnya di rumah sakit. Eka langsung menuju rumah sakit di Kepanjen. Perjalanan lebih 30 km.

"Nama suami saya itu aslinya Iwan. Di Malang jadi Nawi –orang Ngalam memang biasa membalik apa saja.

Soleh, wartawan Tugumalang.id lainnya, mencoba ke Pakis Aji. Si penjual dawet tadi tinggal di Pakis Aji. Yakni satu kecamatan antara kota Malang dan Kepanjen. 

Sampai di depan mulut jalan menuju rumah si penjual dawet, Soleh dicegat dua orang. Soleh, diminta untuk tidak meliput ke rumah itu. Demi keamanan.

Soleh sebenarnya ingin konfirmasi benarkah dia ketua PSI yang kini menjadi guru TK dan menjadi istri dari seorang suami penyandang disabilitas. Tapi Soleh tidak memaksakan diri demi keamanan banyak pihak.

Memang si penjual dawet masih menyisakan misteri: mengapa dia mengaku sebagai pemilik suara di audio yang viral itu. Bukankah kalau dia tidak mengaku tidak akan ada yang tahu?

Misteri kadang mengungkapkan dirinya sendiri? (*)

Komentar Pilihan Disway Edisi 12 Oktober 2022: Madura Minahasa

Lekas Jaya

nasib John sdh menjadi tukang make over yg sukses, Paulus menjadi koki bintang lima di lapak kaki lima milik sendiri, Indonesia pun tidak kena sanksi FIFA, dan hari ini tentang Jenderal Tedy yg harus mengemban tugas baru cuci2 di Polda Jatim, tp yg masih ttp buat penasaran adalah nasib Inayah bagaimana ya? apakah ada yg sdh tahu?

Pryadi Satriana

Irjen Teddy Minahasa,"KALAU INGIN KAYA JANGAN JADI POLISI. Polisi itu pengabdian". (Disway, 12 Oktober 2022) Kata-kata di atas diucapkan oleh POLISI TERKAYA VERSI LHKPN (tempo.co, 12 Oktober 2022). Rincian kekayaannya sebagai berikut. 53 bidang tanah & bangunan: Rp25.813.200.000 Harta bergerak: Rp500.000.000 Kas: Rp1.523.717.203 Surat berharga: Rp62.500.000 Empat kendaraan: Rp2.075.000.000 (Sumber: Tribunnews). Ada kontradiksi yg "sangat mengganggu": Ungkapan 'kalau ingin kaya jangan jadi polisi' diucapkan oleh 'polisi terkaya versi LHKPN'. Kesimpulan saya: Itu "ungkapan gombal". Jare kera Ngalam: 'gombal Mukiyo'! Ah..., moga2 saja saya salah. Selamat bertugas Pak Teddy, tunjukkan bahwa tugas Anda di kepolisian adalah pengabdian dan bahwa kekayaan Anda - polisi paling kaya versi LHKPN - diperoleh dengan cara yang halal. Salam. Rahayu.

agus budiarto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait