Tinta Elizabeth

Tinta Elizabeth

Ilustrasi.-Reza Alfian Maulana/Harian Disway-

Edward menjadi raja Inggris hanya 11 bulan. Padahal ia tidak hanya raja Inggris. Ia raja di banyak sekali negara. Termasuk India. Tapi Edward jatuh cinta habis-habisan kepada seorang janda Amerika. Janda dua kali. Ia pilih janda itu. Ia tinggalkan istana. Ia lepaskan haknya sebagai raja. Umurnya 42 tahun.

Edward memang memusingkan ayahnya. Soal wanita. Soal istri orang. Soal pesta mudanya di Paris, pun di zaman perang. Menurut majalah TIME, Sang ayah pernah mengatakan ''semoga Edward tidak pernah kawin dan tidak punya anak''. Kelangsungan kerajaan Inggris bisa suram akibat kelakuan Edward.

Maka ketika Edward meletakkan haknya sebagai Raja Inggris, rakyat tidak lagi kaget. Bahkan bersuka ria. 

Waktu itu Elizabeth masih berumur 10 tahun. Dia pemalu. Sampai dapat julukan Lilibet. Ia suka menyalahkan dirinyi sendiri. Tidak suka mencari kambing hitam. Waktu kecil, ketika merasa sulit belajar bahasa Prancis dia sampai menyiramkan tinta ke badannyi.

Ketika Raja Edward memilih wanita ketimbang takhta, ayah Elizabeth pun tiba-tiba jadi Raja Inggris: King George VI. Dan Elizabeth menjadi Princes. Lalu jadi Ratu. Jadilah Elizabeth ratu Inggris yang luar biasa.

Kisah ''pilih wanita daripada takhta'' Raja Edward VIII ini abadi dalam love story. Maka nama Wallis Simpson harus dicatat sebagai bintang daya tariknya.

Waktu bertemu Edward VIII, sebenarnya Wallis sudah berumur sekitar 31 tahun. Saat itu dia masih dalam status sebagai istri dari suaminyi yang kedua: Ernest Simpson. Dia sudah lima tahun menjadi istri Simpson. Nama Wallis Simpson diambil dari nama belakang suami keduanyi itu.

Wallis kawin pertama di umur 20 tahun. Dengan Win Spencer, seorang anggota Marinir. Mereka baru bercerai setelah 9 tahun menikah.

Dalam publikasi documentary, disebutkan Wallis tidak tergolong cantik. Rahangnya terlalu besar untuk ukuran wanita cantik. Dia juga tergolong mungil untuk ukuran wanita Amerika. Tapi matanyi hijau kecokelatan. Geraknyi lincah dan enerjetik. Vitalitasnyi menonjol.

Edward jatuh cinta.

Pun Wallis.

Status perkawinan tidak seluas lautan. Edward memutuskan menyerahkan takhta kepada adiknya. Wallis menceraikan suami keduanyi. Mereka kawin. 

Gosip tentang mereka ini tidak habis-habisnya. Jarak Inggris-Amerika menjadi begitu dekatnya.

Edward VIII meninggal dunia tahun 1972, di usia 76 tahun. Di Paris. Pasangan ini memang lebih banyak hidup di Paris. Edward dimakamkan di Inggris. 

Wallis dua tahun lebih muda. Tapi begitu Edward meninggal dia langsung hilang dari perbincangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: