Apit: Tanah Timbunan Pelebaran Jalan Cigalontang Masih Numpuk di Sungai

Apit: Tanah Timbunan Pelebaran Jalan Cigalontang Masih Numpuk di Sungai

Apit Sujana, Ketua Forum Sariwangi Bersatu--Dokumen Radar Tasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Forum Sariwangi Bersatu sudah meninjau lokasi pembangunan dan pelebaran Jalan Cidugaleun-Parentas Kecamatan Cigalontang untuk melihat upaya evakuasi material tanah hasil sodetan. 

Ketua Forum Sariwangi Bersatu yang juga Ketua Apdesi Kecamatan Sariwangi Apit Sujana mengatakan memang ada evakuasi material tanah, tapi tidak tahu berapa kubik yang sudah dipindahkan. 

Hanya saja, yang dipindahkan bukan tanah timbunan yang ada di dekat sungai, namun tanah dari sodetan yang baru.

BACA JUGA:Selamatkan Hak Pilih Disabilitas di Ciamis dalam Pemilu 2024

Menurutnya, material tanah hasil sodetan yang di dekat sungai terlihat masih cukup banyak. Sehingga air yang mengalir ke wilayah Sariwangi masih belum bersih seperti dulu. 

“Keinginan saya, DPRD dan PSDA beserta dinas terkait bisa turun ke lokasi. Kalau mereka yang bertanggung jawab, maka meminta tanggung jawab untuk penanganannya mau seperti apa, karena ini sudah menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” kata Apit.

Berkaitan dengan aksi damai, Apit mengaku sudah dipersiapkan sangat matang: “Kami terus berkoordinasi dengan semua tokoh dan masyarakat dalam mematangkan aksi yang akan digelar besok (hari ini). Rencana berangkat jam 08.00, perkiraan massa dibatasi sekitar 200-250 orang,” ungkapnya.

BACA JUGA:Keseruan di Area Job Fair 2022 Disnaker Kota Tasik, Ada Konsultasi, Layanan SKCK Juga Bagi-Bagi Hadiah

Sementara itu, Pemerintah Desa Cidugaleun Kecamatan Cigalontang bersama masyarakatnya terjun untuk membersihkan material tanah bekas sodetan pembangunan dan pelebaran jalan yang menutupi saluran air.

“Ada kurang lebih sebulan  air tidak mengalir ke Kampung Cigaloma yang biasa digunakan oleh warga untuk mengaliri sawah, kolam ikan untuk mencuci dan kebutuhan lainnya,” tutur Kepala Desa Cidugaleun Kecamatan Cigalontang Ikeu Firmansyah kepada Radar, Rabu 7 September 2022. 

“Alhamdulillah sekarang air sudah mengalir dengan normal berkat gotong royong warga membuka saluran air yang tertutup material tanah,” lanjutnya.

BACA JUGA:Agenda Tasikmalaya Hari Ini, Hari Terakhir Job Fair 2022 di Dadaha hingga Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Ikeu menambahkan, “Jadi hanya membutuhkan waktu selama dua hari saja untuk membersihkannya.”

“Alhamdulillah sekarang pihak perusahaan sudah respons dalam mendukung evakuasi tanah oleh warga. Karena kalau memaksakan menggunakan alat berat sangat berbahaya, jadi menggerakan masyarakat saja untuk menyelesaikannya,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: