Buruh Migas Pertamina Terminal Tasikmalaya Mogok Kerja Selama 3 Hari, Terkait Persoalan Upah?

Buruh Migas Pertamina Terminal Tasikmalaya Mogok Kerja Selama 3 Hari, Terkait Persoalan Upah?

Massa aksi dan mogok kerja Pekerja Migas Tasikmalaya saat menyuraki mobil tanki Pertamina, Senin 05 September 2022. - Rezza Rizaldi-radartasik.disway.id

TASIKMALAYA, RADARTASIK – Ratusan massa yang diduga pekerja Pertamina Terminal Tasikmalaya beraliansi dengan Serikat Buruh Migas Tasikmalaya yang berafiliasi dengan Federasi Serikat Buruh (FSB) Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi) berunjuk rasa dan mogok kerja, Senin 05 September 2022.

Aksi mogok kerja di depan Jalan Garuda, tepatnya di depan Terminal Pertamina Tasikmalaya. Mereka melakukan aksi ini selama 3 hari hingga Rabu 07 September 2022.

"Aksi ini adalah puncak dari tuntutan kita sebelumnya. Di mana kita sudah aksi ke DPRD dan Bale Kota terkait upah kita yang masih menggunakan upah skala UMK," ujar Ketua Pengurus Serikat Buruh Migas Tasikmalaya, Gandung Cahyono.

BACA JUGA:Bocoran Upah Minimum Provinsi 2023, Gaji Naik Ga Ya?

"Sedangkan kawan-kawan di sini bekerja berdasarkan risiko. Undang-undang berbicara bahwa harusnya perusahaan memberikan upah yang layak. Fakta yang terjadi pekerja migas ini upahnya masih di bawah kawan-kawan cleaning service," sambungnya.

Jadi, menurut dia, hal ini sangat miris sekali. Karena Pertamina, perusahaan yang besar tetapi memberikan upah pekerja yang masih di bawah rata-rata.

"Di bawah kelompok kerja paling rendah. Kalau 3 hari mogok kerja dan aksi tak ada keputusan, kami berkelanjutan sampai tingkat Nasional. Di kami ada 128 pekerja, 50 persennya sopir tanki BBM. Kita menunggu respon dari mereka," terangnya.

Selama ini, tambah dia, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan manajemen Pertamina terkait tuntutan soal upah. Tetpi belum juga ada titik temu. 

BACA JUGA:Usai Unjuk Rasa, Upah Pekerja Gedung Poli RSUD dr Soekardjo Langsung Dibayar

"Perusahaan itu alasannya mempunyai aturan tersendiri. Jadi mereka tak mau taat pada aturan perundang-undang yang berlalu," sesalnya.

Walaupun mereka melakukan aksi dan mogok kerja, namun di lapangan masih ada pekerja migas yang tetap bekerja dan mengantarkan BBM ke SPBU. 

"Masih ada teman-teman yang tetap kerja, itu adalah pengkhianat dan tak manusiawi. Karena kami memperjuangkan hak mereka, tapi mereka masih bekerja," jelasnya.

Pantauan di lokasi, aksi tersebut dimulai pukul 14.17 WIB. Hingga kini massa masih melakukan aksi duduk dan nongkrong di depan Terminal Pertamina Tasikmalaya. 

BACA JUGA:Kenaikan Upah Dinilai Tak Sentuh Buruh Kontrak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: