Beda Pengakuan Kuat Ma'ruf dan Deolipa Soal Tindakan Tak Senonoh di Magelang, Komnas HAM Bilang Begini

Beda Pengakuan Kuat Ma'ruf dan Deolipa Soal Tindakan Tak Senonoh di Magelang, Komnas HAM Bilang Begini

Adanya perbedaan pengakuan antara Kuat Ma'ruf dan ucapan Deolipa Yumara soal kejadian tidak senonoh yang dialami Putri Candrawathi membuat publik bertanya-tanya. foto: capture youtube polri tv radio--

 

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Adanya perbedaan cerita yang diungkapkan antara Kuat Ma'ruf dan mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, soal kejadian tidak senonoh yang dialami oleh Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah, masih menyisakan tanya bagi publik.

Pasalnya saat digelar rekonstruksi pada Selasa, 30 Agustus lalau, tidak ada adegan yang menggambarkan terjadinya perbuatan tidak senonoh yang dialami istri Irjen Ferdy Sambo tersebut saat berada di rumah pribadinya di Magelang. 

Padahal sebelumnya berdasarkan pengakuan Kuat Ma'ruf, dirinya memergoki mending Brigadir J melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap Putri Candrawathi.  

BACA JUGA:Inovasi Lelang Melon untuk Bangun Mesjid di Tasik Dapat Apresiasi, ke Depan Akan Ditanam 30 Ribu Pohon Melon

BACA JUGA:Lelang Buah Melon untuk Wakaf Tunai Bangun Mesjid sebagai Inovasi Cerdas, KNPI: Ini Patut Dicontoh yang Lain

Bahkan akibat kejadian itu Kuat Ma'ruf sempat melakukan pengancaman terhadap Brigadir J dengan sebilah pisau.

Sementara pada sisi lain, mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menyatakan bahwa berdasarkan keterangan mantan kliennya itu, Bharada E sempat memepergoki ada adegan 'gendong-gendongan' antara Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi saat berada di rumah pribadinya di Magelang.

Karena perbuatanya dipergoki oleh Brigadil J itulah, kata Deolipa, Kuat Ma’ruf kemudian melakukan pengancaman terhadap mendiang Brigadir J.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Gelombang Mulai Landai, Pantai di Pangandaran Aman Dikunjungi, Turis Sudah Boleh Berenang Lagi

BACA JUGA:Tegas! Mahasiswa di Kota Banjar Menolak Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi, Ini Tuntutan Mereka…

Nah, menanggapi adanya perbedaan cerita antara versi Kuat Ma’ruf dan Deolipa tersebut, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyatakan berdasarkan informasi yang didapat Komnas HAM, Kuat Ma'ruf marah karena mengetahui Brigadir J telah melakukan perbuatan tidak senonoh kepada Putri Candrawathi saat berada di Magelang.

Karena saking geramnya, Kuat Ma'ruf pun disebut marah-marah ke Brigadir J sampai pada akhirnya mengambil sebeilah pisau dan mengacungkan ke arah mending Brigadir J.

"Itu peristiwa di Magelang. Dia (Kuat Ma'ruf) marah katanya," ucap Ahmad Taufan Damanik di gedung MPR/DPR, Jakarta pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id