Trauma Berat Dianiaya Teman, Siswa SMP di Garut Enggan Sekolah

Trauma Berat Dianiaya Teman, Siswa SMP di Garut Enggan Sekolah

Ilustrasi stop bullying atau perundungan. Sumber: istimewa/jawapos--

GARUT, RADARTASIK.COM – Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Cikajang diduga menjadi korban penganiayaan dua teman sekelasnya. 

Akibat penganiayaan, korban mengalami trauma berat dan tidak mau kembali masuk sekolah.

“Memang korban ini mengalami trauma berat akibat penganiayaan teman-temannya ini,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari Gunawan kepada wartawan, Kamis 18 Agustus 2022.

BACA JUGA:Garut Siap Jadi Tuan Rumah Porprov Jawa Barat

P2TP2A akan memberikan dampingan psikologi kepada korban dan pelaku jika memang dibutuhkan. 

Menurut Diah, dari hasil pemeriksaan awal, korban mengalami trauma berat. 

“Makanya besok (hari ini) kita akan bawa korban ke psikiater dulu, hasil pemeriksaan psikiater keluar baru kita ambil langkah-langkah pemulihan dan memberikan pendampingan pada dua anak yang jadi pelaku, karena mereka juga masih anak di bawah umur,” katanya.

BACA JUGA:Cara Unik Anggota Dewan Cantik Merayakan HUT RI, Kibarkan Merah Putih di Gunung Papandayan

Terpisah, Kapolsek Cikajang Iptu Sularto mengatakan kejadian penganiayaan yang dilakukan dua siswa SMP terhadap teman kelasnya berawal saling ejek saat menghias ruangan kelas dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. 

“Usai saling ejek, kedua pelaku langsung mengeroyok korban hingga korban dibawa ke Puskesmas,” ujarnya.

Mendapat informasi itu, dirinya langsung ke sekolah tersebut. 

BACA JUGA:BPBD Garut: Luapan Sungai Cikaengan Tidak Berdampak ke Pemukiman Warga

“Dari keterangan sementara, kedua pelaku diduga mencekik dan menampar korban,” terangnya. 

Sementara terkait kabar korban dibanting ke meja oleh kedua pelaku, Sularto mengaku tidak menemukan bukti tindakan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: