Menelusuri Sejarah Bandung Bareng Komunitas Aleut, Dimulai dari Jalan Ambon Hingga ke Membahas Rumah Kentang
Pemandu penelusuran jejak sejarah dari Komunitas Aleut, sedang memberikan penjelasan kepada peserta. Foto : jabar ekspres--
Ia juga meluruskan tentang aliran freemason yang kerap dianggap aliran sesat oleh masyarakat. Ibunya adalah peserta Freemason sendiri, ia menuturkan bahwa Freemason bukan aliran sesat melainkan suatu organisasi sosial yang hanya diisi oleh sejumlah petinggi, untuk membahas beragam aksi filantropis dan mengajak pesertanya untuk berbudi luhur.
BACA JUGA:6 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi, Atasi Risiko Serangan Jantung dan Stroke
Peserta kembali beranjak dari sana. Satu per satu titik sejarah di kota Bandung masih mereka jelajahi hingga jam menunjukan pukul 10 lebih. Mulai dari Stadion Siliwangi, SMAN 5 Bandung, Patung Verbraak di Jalan Ambon, lalu terhenti gazebo Lapangan Saparua Bandung untuk saling berbagi pengalaman dari tiap peserta yang hadir.
Koordinator Komunitas Aleut, Deuis Raniarti memaparkan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah berdasarkan cerita urban legend. Legenda yang dikenal oleh banyak warga Bandung, terutama yang identik dengan hal mistis.
“Kondisi zaman dulu itu berbeda dengan yang sekarang. Kalau kondisi zaman dulu itu Kota Bandung masih dalam pembangunan jadi gak banyak bangunan seramai sekarang. Waktu itu juga dihuni oleh imigran dari luar gak cuma pribumi,” papar Rani.
BACA JUGA:Apa yang Akan Terjadi Ketika Bumi Berputar Lebih Cepat ? Ini Temuan Para Ahli
Banyak cerita yang berkembang itu di bangunan-bangunan zaman dulu. Konsep dari kegiatan sendirinya itu kita semua ngobrol dan datang sendiri ke tempatnya. Supaya tau lokasinya dimana dan bisa membayangkan. Kalau baca buku kan gak semua orang suka baca buku dan langsung terjun ke tema (sejarah) seperti yang tadi dijelaskan,” sambungnya.
Persiapan, kata dia, membutuhkan waktu satu bulan dengan jumlah 10 panitia. Waktu yang tidak sebentar itu dipenuhi dengan riset mendalam tentang hal yang akan dipaparkan kepada peserta, mulai dari melibatkan narasumber terpercaya bahkan warga sekitar. Tak hanya itu, para anggota Komunitas Aleut juga mencari sumber dari berbagai buku bahkan koran lama untuk membeberkan fakta sejarah.
“Kita juga tidak ingin malah menimbulkan kesan seram kepada teman-teman makanya kita ingin meluruskan apa-apa yang beredar salah. Kita gak bisa bilang itu fakta atau enggak untuk hal-hal yang memang urban legend. Kita mengenalkan sejarahnya saja,” imbuh Rani.
BACA JUGA:Para Pecinta Bakso Wajib Tahu Nih, Efek yang Akan Dirasakan Akibat Terlalu Banyak Makan Bakso
Salah satu peserta kegiatan Urban Legend dari komunitas Aleut, Riski Nugroho Saputro mengatakan bahwa kegiatan ini penting karena peserta bisa mengenal fakta sejarah dengan menyenangkan. “Kita bisa mengenal kebenarannya, tidak hanya berdasar rumor-rumor yang beredar. Kita selalu bertanya-tanya yang benar itu cerita mana, di Komunitas Aleut diceritakan sejarah aslinya, jadi kita bisa tau cerita yang benar,” kata dia.
“Banyak warga Bandung sendiri gak tahu cerita sejarah tentang berbagai lokasi di sini. Anggota Komunitas Aleut ini kita tanya tentang spot di Bandung bisa tahu sejarahnya. Saya harap Komunitas Aleut terus maju dan memberikan fakta sejarah Kota Bandung dengan konsep yang menarik,” tandas Rizki. (jabarekspres)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: