Tiga Anak Pelaku Bully di Singaparna Terus Dipantau, Yakin Bisa Diterima Lagi di Lingkungannya
Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya, An'an Yuliati SIP. Foto: Istimewa --
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Tiga anak yang menjadi tersangka perundungan (bullying) di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya tetap mendapatkan pemantauan selama tiga bulan ke depan.
Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya Kabupaten Tasikmalaya An'an Yuliati, mengatakan, meskipun sudah dikembalikan kepada orang tua mereka, tiga anak pelaku pem-bully-an tetap masih dalam tahap pemantauan selama tiga bulan ke depan.
"Pada hari Rabu kemarin kita sudah kita kembalikan," katanya kepada radartasik.com, Jumat 5 Juli 2022.
BACA JUGA: Erick Thohir Peringatkan Seluruh Pekerja BUMN Terkait Pelecehan Seksual
Sebagai bentuk pemantauan, kata dia, orang tua para pelaku diberikan buku catatan agar mencatat perilaku anak selama tiga bulan itu.
"Dalam buka itu untuk catatan seperti perilaku anak selama tiga bulan ke depan," ungkap dia.
An'an optimis ke tiga anak tersebut diterima oleh masyarkat dan lingkungannya. Apalagi ke tiga anak tersebut merupakan anak yang berprestasi.
BACA JUGA: Pria yang Tiduran di Tengah Jalan RE Martadinata, Tasik, Nyanyi Lagu Ini di Polsek Indihiang
"Bahkan anak itu rajin beribadah, bahkan sering mengumandangkan azan ketika waktu salat," kata dia.
Sebelumnya, tahapan awal dari diversi, ketiganya dikembalikan ke lingkungan keluarga atau kampung halamannya usai jalani pemulihan psikologi di rumah aman P2TP2A.
"Betul dikembalikan ke lingkungan rumah orang tuanya, ke lingkungannya setelah kami dampingi di P2TP2A," kata dia.
BACA JUGA:Nekat! Warga Bandung Tidur di Tengah Jalan RE Martadinata, Kota Tasik, Ini Nasibnya Sekarang
Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto, mengatakan ke depannya, sampai tiga bulan, akan diupayakan perwujudan kampung ramah anak di Kabupaten Tasikmalaya.
Pembangunannya dimulai dari infrastruktur hingga suasana masyarakat yang ramah. Anak-anak tersebut harus kembali pulih kehidupan sosial dan pendidikannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: