Ninja Ginsu
Osama bin Laden bersama Ayman al-Zawahiri. Keduanya kini sudah tewas.--
LiangYangAn梁楊安
Katakanlah ada pembaca disway.id dan keluarganya hendak berwisata ke Taiwan. Kemanakah Anda akan mengajukan "visa" ?? ke TETO (Taipei Economic and Trade Office) atau ke Kedutaan Besar Tiongkok ?? Mengertikah Anda apa itu "visa" ?? Masihkah Anda akan menganggap bahwa Taiwan bukan sebagai suatu negara berdaulat ??
Johan
Oma Nancy memang merepotkan. Beberapa hari ini tentu Kementerian Urusan Tiongkok Daratan (Mainland Affairs Council) Taiwan dibuat sibuk bukan main oleh kedatangannya. Dibalik layar pasti terjadi negosiasi alot dengan koleganya di seberang selat. Ada harga yang harus dibayar oleh Taiwan. Tiongkok diperbolehkan latihan militer disekitar Taiwan. Plus beberapa sanksi ala kadarnya biar kelihatan Tiongkok serius marahnya. Diluar sana banyak yang mengolok-olok Tiongkok dengan sebutan macan kertas dan tidak punya taring. Yang mengolok itu tidak mengerti strategi perang ala Sun Tzu. Memenangkan perang tanpa perang adalah gol yang sedang diincar oleh Tiongkok. Setelah kunjungan Oma Nancy, kuku Tiongkok akan menancap makin dalam ke urat nadi Taiwan.
MirzaMirwan
Pemberitaan tentang kunjungan Pelosi ke Korea Selatan tidak seramai kunjungan ke Taiwan. Kebetulan Presiden Yoon Suk-yeol sedang liburan musim panas -- tetapi media Yonhap melaporkan bahwa sang presiden nanti akan teleponan dengan Pelosi. Kebetulan pula Menlu Korsel, Park Jin, juga sedang punya urusan di Kamboja. Diberitakan, pagi ini Pelosi akan mengadakan pertemuan dengan Ketua Majelis Nasional -- parlemen Korea Selatan -- yang kebetulan dari Partai Demokrat juga (Democratic Party of Korea/DPK). Pokok pembicaraan mencakup issu keamanan, kerjasama ekonomi, dsb. Hanya itu yang diberitakan. Seperti halnya Pelosi menjadi pejabat tinggi AS pertama yang berkunjung ke Taiwan selama 25 tahun terakhir, setelah Newt Gingrich (Ketua DPR AS dari Republik) pada 1997, Pelosi juga Ketua DPR AS pertama yang berkunjung ke Seoul selama 20 tahun terakhir, setelah Ketua DPR AS Dennis Hastert (dari Republik) pada tahun 2002. Tetapi satu hal yang jelas, Korsel, seperti halnya Jepang, adalah sekutu dekat AS. Di negara itu ada pangkalan militer AS juga.
PryadiSatriana
"Menang lotere", tapi "belum bisa dicairkan" ... Ini bukan ttg TKI (yg kebetulan jg "W") yg menang lotere, tpttgklg brigadir J. Yg "menang lotere" stlhautopsi ulang. Pertama, dimakamkan ulang dg upacara militer. Setuju. Sblm "dugaan pelecehan" terbukti, harus diperlakukan gugur dlm bertugas. Kedua, E tlhjd tersangka pembunuhan. Pasal 338 KUHP. Skrg maksimal itu. Menurut Prof.HermawanSulistyo, penasehat Kapolri, diduga Kapolres Metro Jaksel nonaktif "membersihkan" barang2 bukti, termasuk beberapa HP milik J. Tidak sekadar pelanggaran kode etik, bukan penyidik tapi melakukan olah TKP. Divisi Propam diduga jg melakukan hal serupa. Jika terbukti benar, keduanya bisa dikenakan pasal 221 KUHP, menghalang-halangi penyidikan. Pun perlu diingat, tindakan E diawali "teriakan" Putri. Jadi, Putri jg harus diperiksa, terkait "teriakan karena adanya dugaan pelecehan oleh J", yg akhirnya menyebabkan J tewas. Putri perlu diperiksa krn 2 hal: pertama, apakah benar "masih trauma & terus menangis spt keterangan 'lawyer'-nya; kedua, keterangan Putri perlu di 'cross-check' dg 'lie detector', krn bagaimana pun "teriakan" Putri lahyg akhirnya menyebabkan J tewas! SEANDAINYA, Polri memutuskan memeriksa Putri dg menggunakan 'lie detector' &ybs menolak - dg berbagai alasan, maka itu jg menghalangi penyidikan. Jadi, Penyidik bs gunakan "strategi makan bubur", mulai dr pinggir: E, Kombes nonaktif, Putri, dst. Nanti "yg di tengah", akhirnya "kemakan juga." Sekadar usul. Sekian. Salam. Rahayu.
Johannes Kitono
Sebelum berubah menjadi Republik ( 1921 ) selalu terjadi perang antar kerajaan di daratan China. Dan yang paling sengsara dan menderita adalah rakyat jelata. Kini perang adalah masa lalu dan sudah menjadi sejarah umat manusia dan sangat dihindari. Untuk urusan China dan Taiwan kalau tidak bisa diselesaikan secara politik atau G to G. Bagaimana kalau diselesaikan secara B to B. Pemerintah China menyiapkan kawasan industri di mainland seluas pulau Formosa, silahkan investor paspor Taiwan investasi disana dengan fasilitas Tax Holiday dsb.nya. Begitu sebaliknya vice versa, pemerintah Taiwan juga melakukan hal yang sama pada investor paspor China. Sesudah 10 a 20 tahun kemudian dievaluasi, bisa dilihat kawasan industri mana yang lebih mensejahterakan rakyatnya. Tentu biar adil dan tidak berat sebelah fasilitasnya, undanglahJababeka ( KIJA ) dari Indonesia sebagai konsultan untuk bangun kawasan industrinya. Damai dibumi bagi rakyat Taiwan dan China.
Dahlan Batubara
Semoga "salamo" saya, pak DahlanIskan tetap dikucuri rahmat kesehatan dan rezeki finansial. Bisa pergi ke Taiwan. Menulis banyak sisi Taiwan. Amin. "Salamo" itu artinya "serupa nama", bahasa Mandailing di ujung Sumut dan pangkal Sumbar.
doniwj
Hiruk pikuk rencana kunjungan Pelosi yang ditanggapi dengan ancaman penyerbuan China berakhir dengan klimaks yang membagongkan (begitulah kosakata kekinian menyebutnya. Berawal dari typo - salah ketik karena koreksi otomatis keyboard elektronik - dari kata "membingungkan". Membagongkan berkembang menjadi kosakata kekinian yang mewakili kondisi yang di luar akal sehat, absurd, ajaib). Motivasi Pelosi ditengarai adalah sebuah kesengajaan. Agar beritanya menjadi heboh. Agar namanya banyak dibicarakan. Agar terpateri dalam timeline sejarah. Agar sosoknya dianalisis dalam liputan-liputan media. Gratis. Tidak perlu pasang baliho atau poster. Tidak perlu pasang iklan. Dia yang setahun lagi kembali mencalonkan diri sebagai anggota dewan, merasa perlu melakukan ini. Mau dinilai baik atau buruk, menjadi populer itu tetap dibicarakan. Ada di benak pemirsa, pendengar, pembaca, dan penyimak. Top of mind. Pendukungnya akan selalu jadi basis pemilihnya. Penentangnya akan selalu ada, tapi nggak perlu diperhitungkan. Karena sama kuatnya. Namun masa mengambang sisanya, yang tidak punya preferensi tertentu, yang juga punya hak pilih, akan menggunakan suaranya berdasarkan nama pertama yang muncul di kepala mereka. Itu hukum bilik suara. Jadi tak usahlah terlalu mengolok kondisi negeri sendiri. Di negara mbahnya demokrasi saja seperti itu. Yang perlu diperbaiki adalah moral dan etika berdemokrasinya.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: