Serangan Drone AS Membunuh Pemimpin Al Qaeda
AFGHANISTAN, RADARTASIK.COM – Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pemimpin Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri tewas dalam serangan drone CIA selama akhir pekan di Afghanistan.
“Selama akhir pekan, Amerika Serikat melakukan operasi kontraterorisme terhadap target signifikan Al Qaeda di Afghanistan,” kata kata seorang pejabat senior pemerintah kepada wartawan dalam pengarahan singkat.
“Operasi itu berhasil dan tidak ada korban sipil,” lanjutnya.
BACA JUGA:Tujuh Orang Terluka Dalam Penembakan Massal di Pusat Kota Orlando AS
Nama Zawahiri awalnya tidak disebutkan, namun AP melaporkannya tak lama kemudian, diikuti oleh Reuters dan Washington Post.
Biden kemudian mengatakan bahwa serangan itu membunuh Zawahiri yang menjadi orang kepercayaan Bin Laden dan pembunuh yang kejam.
Setelah perencanaan "ketat" untuk menghindari korban sipil, tutur Biden, dia memberikan persetujuan akhir untuk serangan seminggu yang lalu.
BACA JUGA:Sekjen PBB: Umat Manusia Berada Dalam Risiko Perang Nuklir Terbesar Sejak Era Perang Dingin
“Sekarang, keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi,” koarnya.
“Tidak peduli berapa lama, di mana pun Anda bersembunyi, jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, AS akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar,” tambah Biden.
Menurut pejabat AS, CIA melakukan serangan pesawat tak berawak di ibukota Afghanistan Kabul pada hari Minggu 31 Juli 2022, lalu.
Pemerintah Taliban kemudian mengkonfirmasi bahwa serangan itu benar terjadi, juru bicara Zabihullah Mujahid mengutuknya sebagai pelanggaran "prinsip-prinsip internasional," menurut Reuters.
Sedangkan pihak berwenang Afghanistan mengatakan sebuah rudal menghantam rumah di distrik Sherpor di Kabul, tetapi tidak ada seorang pun di dalam.
"Sebuah roket menghantam sebuah rumah di daerah Sherpor Kabul pagi ini sekitar pukul 6," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abdul Nafi Takoor kepada Tolo News.
“Rumah itu kosong, sehingga roket tidak menimbulkan korban,” jelasnya dikutip dari Russian Today.
Ayman al-Zawahiri, yang berusia 71 tahun kelahiran Mesir, dianggap sebagai wakil Osama Bin Laden dan terdaftar di antara 22 Teroris Paling Dicari oleh FBI sejak Oktober 2001, setelah serangan teroris 9/11.
Zawahiri menjadi pemimpin Al-Qaeda setelah pengumuman AS bahwa Bin Laden terbunuh pada Mei 2011.
Sebelumnya Departemen Luar Negeri telah menawarkan hadiah hingga $25 juta untuk informasi tentang keberadaan Zawahiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: russian today