Perseteruan Gus Samsudin dan Pesulap Merah Berlanjut ke Ranah Hukum, Marcel Radhival Dilaporkan ke Polda Jatim
Marcel Radhival atau Pesulap Merah dilaporkan Gus Samsudin ke Polda Jatim dengan tuduhan telah melakukan pencemaran nama baik. Foto: kolase/ jpnn--
Beberapa ada yang membalas dan meminta maaf atas thumbnail yang menyangkutkan Pesulap Merah dan Gus Samsudin. Bahkan sang pengunggah video tersebut akhirnya menghapus thumbnail itu.
BACA JUGA:Temuan Mengejutkan Penataan HZ Mustofa dan Cihideung: Jalur Drainase Jadi Limbah Pembuangan Warga
Marcel pun kemudian menuliskan di kolom komunitas memperingatkan channel di YouTube yang mengaitkan dirinya dengan para dukun-dukun.
"Awalnya kan saya sindir channel sembarangan. Eh tiba-tiba di kolom komentarnya ada yang komentar," kata Marcel.
Bunyi komentar yang saat ini telah dihapus tersebut itu menyebut Marcel ribet karena harus buat persetujuan. Kalau merasa penipu harusnya langsung didatangi padepokannya.
Namun, Marcel punya argumen sendiri kenapa tidak mau langsung mendatangi. Menurutnya, sebagai negara hukum semuanya harus sesuai dengan koridor yang berlaku untuk menghindari tuduhan, seperti perbuatan tidak menyenangkan.
BACA JUGA:Sterilkan Jalur HZ Mustofa, Satpol PP Kota Angkut Lapak PKL
"Eh tiba-tiba ada nih video dan nomor admin gua di-chat sama nomor tidak dikenal. Ini gua play videonya sebagai bukti perizinan," kata Marcel.
Video tersebut ternyata Gus Samsudin mempersilakan untuk datang. Berdasarkan video itu pula Marcel pun akhirnya memutuskan untuk berangkat ke Blitar bertemu dengan Gus Samsudin.
Namun ternyata saat sampai di lokasi, Gus Samsudin tak kunjung keluar menemui Marcel atau Pesulap Merah.
Baru setelah sekian lama, akhirnya Gus Samsudin keluar, dan berujung adu mulut hebat diantara keduanya.
Di sisi lain perseteruan Gus Samsudin Jadab dengan Pesulap Merah itu mendapat komentar dari Bendahara GP Ansor Jatim Muhammad Fawait, khusus terkait penyematan sebutan gus pada Samsuin Jadab.
Menurut dia, penyematan Gus yang digunakan terhadap Samsudin perlu diluruskan. Pasalnya saat ini istilah Kiai dan Gus yang cenderung salah dipahami masyarakat dan dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengambil keuntungan.
“Ini yang harus diluruskan, kalau kiai atau ulama itu harus jelas sanad keilmuannya, sedangkan gus harus jelas nasabnya,” jelas Fawait tertulis, Selasa , 2 Agustus 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com