Desa Cisayong Lestarikan Budaya Sunda melalui Festival Kolecer

Desa Cisayong Lestarikan Budaya Sunda melalui Festival Kolecer

MERAYAKAN. Warga mengikuti Festival Kolecer di Wisata Kampung Kolecer Desa Cisayong, kemarin. --Dokumen radartasikmalaya

TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Tokoh dan masyarakat di wisata Kampung Kolecer Desa/Kecamatan Cisayong menggelar festival Kolecer untuk melestarikan dan merawat budaya Sunda

Tujuannya untuk tetap mempertahankan seni dan budaya asli daerah yang dengan kemajuan zaman dan teknologi mulai perlahan ditinggalkan oleh masyarakat. 

Ketua Panitia Pelaksana Festival Kolecer Ogi Fathuzzaman menyebutkan, festival kolecer bukan kali pertama digelar. 

BACA JUGA:Lindungi Anak Jadi Korban Bully, Ini Harapan MUI kepada Pemkab Tasikmalaya

Namun sudah sejak tahun 2020 lalu dilaksanakan. “Karena adanya pandemi Covid-19, gelaran festival sempat terhenti,” kata Ogi. 

Festival kolecer berlangsung selama dua hari sejaki Sabtu 30 Juli hingga 31 Juli 2022,” lanjutnya. 

Dia menjelaskan, festival kolecer ini menjadi upaya agar menjadi agenda tahunan. Dalam festival kolecer ini, dilombakan beberapa tradisi dan budaya sunda. 

BACA JUGA:Sebelum Disabet Golok, Ibu Rumah Tangga di Cisayong, Tasik, Dikerjar Maling ke Dapur

“Seperti lomba kreasi kolecer dari tiap ke-RT an yang mengikut sertakan dua sampai tiga kolecer. Kreasi paling bagus nantinya akan mendapatkan penilaian dari panitia,” tuturnya. 

“Masyarakat membuat kolecer dengan berbagai bentuk, ada bentuk orang-orangan dan ada juga yang dihiasi dengan berbagai suara,” terangnya. 

Ia menambahkan, “Warga mengirimkan kreasi kolecernya dan dipasang di area persawahan Kampung Wangun Desa Cisayong. Kreasi yang paling unik, nantinya akan dinilai oleh panitia.” 

BACA JUGA:Soal Ramah Anak di Kabupaten Tasikmalaya, KPAID: Indikatornya Stakeholder Ikut Terlibat

Dalam festival ini digelar beberapa festival di antaranya kaulinan barudak seperti permainan-permainan zaman dulu, oray-orayan dan lainnya. 

“Ada juga festival beubeutian. Dimana setiap RT yang ada di Desa Cisayong membuat kreasi jampana dari beubeutian atau hasil bumi seperti singkong, ubi, jagung, kacang tanah dan lainnya,” ungkap dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: