Sejumlah Siswi SMP di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Staf Perpustakaan, Modusnya Kirim Pesan Tidak Senonoh

Sejumlah Siswi SMP di Bekasi Jadi Korban Pelecehan Staf Perpustakaan, Modusnya Kirim Pesan Tidak Senonoh

Sejumlah siswi di SMP 6 Bekasi diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum staf perpustakaan sekolah tersebut yang berinisial D. Foto: jpnn--

BEKASI, RADARTASIK.COM - Sejumlah siswi Negeri 6 BEKASI diduga menjadi korban pelecehan yang dilakukan oknum staf perpustakaan sekolah tersebut berinisial D.

Peristiwa itu pun viral di media sosial setelah diunggah oleh sejumlah akun Instagram, salah satunya akun @menfesspondokgede.

Dalam thread (rangkaian cuitan) berupa screenshot, terbaca jika oknum staf perpustakaan SMPN 6 Kota Bekasi tersebut, mengajak siswi melalu chat WhatsApp dengan godaan dan rayuan yang tidak senonoh atau vulgar.

BACA JUGA:Geger Wanita Muda Jual Konten Dewasa di Medsos, Polisi Sudah Kantongi Identitasnya

Ada pula sebuah screenshot chat ketika pria berinisial D tersebut, mengajak siswi SMPN 6 Kota Bekasi untuk menyewa kamar hingga menginap di apartemen.

"Ayok, ke apartemen aku," tulis pelaku pelaku kepada siswi dalam postingan instagram @menfesspondokgede, seperti dikutip Senin 1 Agustus 2022. 

Selain itu tersebar juga pelaku mengirimkan stiker berisi pornografi ke sejumlah siswi sekolah tersebut untuk menggoda dan merayu.

BACA JUGA:Soal Ramah Anak di Kabupaten Tasikmalaya, KPAID: Indikatornya Stakeholder Ikut Terlibat

Ditemui secara langsung Humas SMPN 6 Kota Bekasi Alis Maryamah, membenarkan adanya kejadian dugaan pelecehan yang viral di media sosial tersebut.

"Kami pihak sekolah itu baru dengar keluhan ini awalnya kemarin jam 2 hari Jumat (29 Juli,red) dan dapet kabar di IG malam minggu sudah viral seperti itu," ungkap Alis.

Dia pun mengklarifikasi jika terduga pelaku pelecehan terhadap sejumlah siswi tersebut bukan seorang guru, melainkan staf atau pegawai di perpustakaan.

BACA JUGA:Bocoran Baru Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Pengacara Sebut Pankreas Brigadir Yosua Hilang

"Kalau di situkan (Instagram,red) dikatakan (terduga pelakunya) guru. Mohon maaf itu bukan guru, tapi seorang tenaga administrasi yang ditugaskan di perpustakaan," terang Alis.

Alis pun menambahkan jika terduga pelaku berinisial D itu telah bekerja di SMPN 6 Kota Bekasi sejak 2013, dan saat ini berstatus Tenaga Kerja Kontrak (TKK).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn