Keren, Mulai 2025, Indonesia Terapkan Bedah Jarak Jauh Robotik

Keren, Mulai 2025, Indonesia Terapkan Bedah Jarak Jauh Robotik

Ilustrasi penggunaan robot untuk dunia kesehatan. Foto : fin.co.id--

RADARTASIK.COM - Dunia kesehatan Indonesia memasuki babak baru dalam hal teknologi. Pada 2025 nanti, tim dokter Indonesia bakal menerapkan bedah jarak jauh robotik. Persiapan penerapan bedah jarak jauh robotik telah dilakukan sejak saat ini. 

Dokter Ahli Bedah Robotik RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Reno Rudiman mengatakan bedah jarak jauh menggunakan robotik akan dimulai selambat-lambatnya tahun 2025.

Platformnya sudah kami siapkan. Praktik nyata pembedahan jarak jauhnya belum, baru pada 2024 dan 2025 ditargetkan bergulir. Saat ini kami baru tancapkan benderanya," katanya, Kamis, 30 Juni 2022.

BACA JUGA:Berikut Daftar Makanan yang Mampu Meningkatkan Trombosit, Penting untuk Pendrita DBD

Dikatakannya, gerakan robot sangat akurat dan presisi sebab tremor tangan dokter bedah dapat diabsorbsi sehingga gerakan instrumen tetap stabil. Robotik juga membuat posisi operator lebih ergonomis, sehingga tidak melelahkan untuk operasi yang memakan waktu lama.

Rino mengatakan robotic surgery sangat potensial untuk melakukan telesurgery atau pembedahan jarak jauh, di mana lokasi operator dapat berjauhan dengan lokasi pasien berada.

Keuntungan dari robotic surgery ada pada akurasi gerakan yang lebih presisi saat melakukan bedah luka operasi kecil, sehingga nyeri usai bedah bisa ditekan seminimal mungkin.

BACA JUGA:Ekstrak Biji Alpukat Diolah Jadi Obat Kumur

"Kadang tangan dokter yang sudah berusia lanjut suka bergetar untuk gerakan-gerakan halus saat operasi bedah. Misalnya usus, kalau dijepit tidak boleh keras sebab bisa rusak. Dengan bantuan robot, dia bisa menyesuaikan cengkeramannya. Juga saat pegang jarum saat jahit luka, itu harus bisa dipegang kuat," katanya.

Selain itu, kata Reno, trauma jaringan dan risiko perdarahan lebih sedikit, risiko infeksi lebih kecil, lama rawat lebih singkat dan pasien dapat cepat kembali ke aktivitas rutin.

Reno mengatakan robotic surgery berbeda dengan bedah laparoskopi yang kini dikendalikan langsung instrumennya di hadapan pasien, posisi dokter bedah seringkali tidak ergonomis. Gerakan instrumen laparoskopi terbatas hanya dua arah derajat kebebasan gerak.

BACA JUGA:Wow Plak Gigi Hilang oleh si Biji Alpukat

Sementara pada bedah robotik, instrumen dikendalikan secara remote, posisi dokter bedah sangat ergonomis dan tidak melelahkan, serta gerakan instrumen robotik sangat fleksibel karena terdapat tujuh arah derajat kebebasan gerak.

Kementerian Kesehatan RI sedang mengembangkan Pusat Bedah Robotik Indonesia di RSUP Dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dan RSUP Dr Sardjito Yogyakarta untuk memfasilitasi pembedahan jarak jauh atau telesurgery.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: