Perajin Pandan dan Panama Mulai Ramai Orderan

Perajin Pandan dan Panama Mulai Ramai Orderan

KAB TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Ekonomi pada level usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tasikmalaya mulai bergairah.

Pelaku usaha kerajinan pandan dan panama di Desa Sukanagalih Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang mulai merasakan geliat ekonomi saat ini.

Mereka mulai kembali beraktivitas setelah sempat mandeg saat pandemi Covid-19 berkepanjangan. Dua tahun lebih.

BACA JUGA: Korlantas Polri Usul BBN Kendaraan Dihapus

Setelah wabah Corona melandai, perajin bisa kembali mencari penghasilan tambahan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

“Alhamdulillah sekarang sudah bisa kembali membuat topi dan tas lagi. Sekarang sudah mulai lancar lagi. Mungkin karena pandemi Covid-19 sudah agak melandai,” ujar Engkar, perajin anyaman panama dan pandan kepada Radar, Minggu 17 Juli 2022.

Meski membuat anyaman dari bahan pandan dan panama sebatas sampingan, ia merasa sangat membantu pemenuhan kebutuhan hidupnya sehari-hari.

BACA JUGA: Kakanwil Kemenag dan 5 Anggota Keluarga Tewas Akibat Kecelakaan Tunggal, Mobil yang Dinaikinya Masuk Parit

”Jika hanya mengandalkan penghasilan keseharian dari aktivitasnya yang hanya sebatas buruh tani, belum mencukupi. Maka dari itu, penghasilan tambahan dari membuat kerajinan pun bisa membantu kebutuhan hidupnya sehari-hari,” ujar dia.

”Dalam sebulan bisa membuat 50 pieces topi maupun tas dari bahan pandan atau panama. Satu topi dihargai Rp15.000 hingga Rp30.000 oleh pengepul. Lumayan saja bisa diambil per bulan uangnya bisa mencapai Rp200.000 lebih,” kata dia.

Sementara Masitoh merupakan perajin yang sudah belasan tahun menganyam topi. Dia mengaku topi yang dibuat langsung dijual ke pengepul. Dari dulu hingga sekarang hanya membuat kerajinan topi.

BACA JUGA: Ayah dan Anak Terjebak di Dalam Sumur, Lemas karena Hirup Gas, Ini Detik-Detik Proses Evakuasi Menegangkan

“Dalam satu hari bisa membuat dua topi. Itu pun dikumpulkan dulu sampai 20 topi. Kalau sudah terkumpul baru dijual. Kalau dijual satu-satu mah kecil dapat uangnya. Jadi mending dikumpulin dulu. Sekarang alhamdulillah sudah mulai banyak yang order lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: