PKL Jalan Cihideung Akui Tak Bertemu Wali Kota Tasik, Pengusaha Kukuh Badan Jalan Tidak Semua Jadi Trotoar

PKL Jalan Cihideung Akui Tak Bertemu Wali Kota Tasik, Pengusaha Kukuh Badan Jalan Tidak Semua Jadi Trotoar

KOTA TASIK, RADARTASIK – Pedagang Kaki Lima (PKL) Jalan Cihideung mengaku kaget dengan pernyataan Wali Kota Tasikmalaya, H Muhammad Yusuf yang mengaku telah bertemu dan membahas soal pedestrian Jalan Cihideung.

Ketua PKL Cihideung Adang Sutiawan mengatakan, kali pertama datang ke Bale kota adalah saat sosialisasi semi pedestrian, Selasa 02 Juli 2022 lalu.

"Saya belum pernah bertemu Pak Wali Kota. Saya tiap hari dagang dan selalu ada di Cihideung. Masuk Bale Kota saja saat sosialisasi kemarin," katanya saat dihubungi melalui ponselnya, Selasa 12 Juli 2022 malam.

BACA JUGA:Kata Wali Kota Jalan Cihideung Kota Tasik Tetap Ditutup!

Pihaknya enggan berkomentar terkait persoalan setuju atau tidaknya badan Jalan Cihideung ditutup total dengan trotoar. 

Tetapi, dirinya ingin tetap berjualan di Jalan Cihideung walaupun proyek pedestrian dikerjakan. 

Karena, kata dia, jika harus dipindah ke Selter Dadaha, maka akan sepi dari pembeli maupun pengunjung.

"Kita tak mau kalau pindah ke Selter. Kecuali dipindah dagangnya ke Pasar Wetan. Kalau tak bisa, ya tetap dagang sebelah-sebelah di Cihideung," terangnya.

Sementara itu, pemilik toko dan warga Jalan Cihideung kukuh pada pendiriannya menginginkan akses kendaraan di Jalan Cihideung.

BACA JUGA:TERKINI, Semi Pedestrian HZ Mustofa, Warga dan Pemilik Toko Jalan Cihideung Punya Permintaan Khusus!  

"Kita tetap seperti saat sosialisasi kemarin. Menolak badan jalan jadi full trotoar. Karena prinsip dagang itu kan harus tetap ada jalan kendaraan," tutur Anggota Pengusaha Peduli Cihideung, Dadan.

Dia menambahkan, di Jalan Cihideung jangan sampai tak ada jalan masuk kendaraan. Permintaan ini bukan berarti mau menghalangi pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. 

"Yang penting ada akses. Cihideung itu kan tempat bisnis. Kalau tak ada akses jalan kendaraan kan bagaimana nantinya itu? Karena akses perdagangan bisnis itu yang utama adalah akses jalan," tambahnya sekaligus mengaku belum pernah bertemu dengan Wali Kota Tasik. 

Dadan berpendapat, tidak tepat jika akses jalan di pusat bisnis diperkecil atau malah dihilangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: