Wajib Tahu! Perhutani Berlakukan E-Ticketing di Objek Wisata Bukit Panyangrayan
KABUPATEN tASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Perhutani secara bertahap menyosialisasikan penerapan sistem e-ticketing kepada mitra pengelola wisata rintisan wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Tasikmalaya.
Sistem e-ticketing itu diterapkan dalam rangka menuju sebuah model pendekatan pengembangan pariwisata berbasis teknologi.
Salah satunya tempat wisata yang menerapkan e-tiketing adalah Bukit Panyangrayan Petak 2 Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja.
BACA JUGA: Pesona Wisata Gunung Galunggung dan Sejarah Letusannya
Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Sukaraja merupakan bagian dari Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Singaparna wilayah Administratif Desa Sukapura Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya.
Penerapan sistem tiket elektronik di lokasi-lokasi wisata disosialisasikan oleh Administratur KPH Tasikmalaya yang diwakili Kepala Sub Seksi Agroforestry dan Ekowisata Heru Rahayu beserta Kepala Sub Seksi HK2P Muhamad Ramli kepada Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sadaukir Anang beserta pengurus dan mitra pengelola wisata Bukit Panyangrayan.
“Inovasi e-ticketing membuat pengelolaan lokasi wisata semakin transparan. Berapa jumlah wisatawan dan pemasukan akan terdata dengan baik dalam sistem sehingga potensi kebocoran pendapatan dapat dicegah,” ujar Administratur KPH Tasikmalaya melalui Heru Rahayu.
BACA JUGA: Gunung Galunggung 4 Kali Meletus, 4.011 Orang Kehilangan Nyawa, British Airways Mendarat Darurat
Selain penerapan e-ticketing, kata dia, digitalisasi pariwisata juga dilakukan melalui promosi atau pemasaran pariwisata secara digital sebagai solusi pemasaran yang memiliki cakupan secara luas.
Selain itu, kata dia, juga dapat menarik sebanyak mungkin wisatawan lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Tasikmalaya, khususnya wisata yang dikelola bersama Perhutani dengan mitra dan LMDH.
Pengelola Wisata Bukit Panyangrayan, Anang mengharapkan penerapan e-ticketing dan digitalisasi promosi pariwisata membutuhkan SDM yang memiliki kapasitas teknologi.
“Saya yakin dengan dukungan dan bimbingan teknis (Bimtek) dari tim Perhutani KPH Tasikmalaya kami siap menerapkannya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: