Terdepak dari ACT Ahyudin Dirikan GMC, Bicara soal Sedekah di Tengah Pandemi dan Lembaga Donasi Ideal

JAKARTA, RADARTASIK.COM – Usai didepak atau dipaksa angkat kaki dari lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang didirikannya, ternyata Ahyudin langsung mendirikan lembaga filantropi baru bernama Global Moeslim Charity (GMC) .

Dikutip dari postingan di akun Instagram resminya @globalmoeslimcharity, GMC adalah organisasi charity atau amal masyarakat Muslim dunia secara kolektif yang secara khusus mendedikasikan peranya untuk pengentasan kemiskinan masyarakat global berbasis charity dan gerakan sosialI slam.

Sementara itu Ahyudin sendiri melalui akun media sosialnya, @ahyudingmc pada 30 Juni 2022 lalu sempat mengunggah poster dirinya tengah berdiri dengan latar belakang tulisan ‘GMC’ warna hitam dan berukuran cukup besar.

BACA JUGA:Bunda Nih Besok Launching Minyak Goreng Curah Kemasan, Bakal Dijual Rp14 Ribu, Berikut Ini Syaratnya

Di bawah tulisan ‘GMC’ terdapat ‘Global Moeslim Charity ‘ yang lebih kecil.

Sedangkan di bagian kiri atas terdapat terdapat tulisan #BebaskanKemiskinan.

Dalam unggahan itu Ahyudin menulis narasi panjang soal sedekah dan model lembaga donasi yang ideal.

Menurutnya, ekonomi masyarakat di tahun 2022 akan lebih berat dibanding dua tahun sebelumnya ketika pandemi Covid-19 masih berlangsung.

BACA JUGA:Fauzi Baadilla Ikut Kena Hujat Netizen, Buntut Adanya Kasus Dugaan Penyalahgunaan Dana Sumbangan di ACT

Ada tiga penyebab. Pertama, karena tabungan masyarakat terkuras habis saat pandemi Pandemi Covid-19.

Kedua, masyarakat harus mulai merintis kembali usahanya. Di sisi lain, modal tak ada dan daya beli masyarakat sangat rendah.

“Ketiga, lembaga keuangan mainstream, yaitu bank penyedia modal utama ekonomi masyarakat cenderung menahan dananya karena faktor kehati-hatian bakal terjadi kredit macet,” tulis Ahyudin dikutip PojokSatu.id, Selasa, 5 Juli 2022.

BACA JUGA:Soal Utang Pemkot Tasik ke RSUD dr Soekardjo, Dinkes Akhirnya Angkat Bicara!

Kondisi ini disebutnya membuat masyarakat jadi semakin mengabaikan sedekah di tengah kondisi perekonomian yang sulit.

Sumber: pojoksatu.id